DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Swary Utami Dewi: Bukber Satupena Merajut Makna

image
Para hadirin di bukber Satupena.

Denny JA menceritakan, "Penganut Budha di sana diam tafakur mendengarkan khotbah biksu. Sang biksu begitu fasih mengutip ayat kitab suci dan hikmah hidup. Tapi biksu ini bukan manusia. Ia adalah sosok robot dengan artificial intelligence."

Fenomena tersebut diberitakan oleh CNN pada 2019. Sang robot biksu berteknologi AI ini begitu fasih mengutip ayat kitab suci dan menguraikan hikmahnya, sementara para penganut Buddha di sana diam tafakur mendengarkan khotbah. Menarik.

Bayangkan, AI bahkan sudah bisa mengambil alih peran pemuka agama. Ada apa dengan kita manusia? Apa yang secara hakiki dibutuhkan manusia?

Baca Juga: Perbedaan Sunni dan Syiah Menurut Aplikasi Artificial Intelligence ChatGPT

Tetap jawabnya, manusia selalu memerlukan oase spiritualitas. Dan oase itu ternyata bisa berkembang atau diadaptasi sesuai perkembangan zaman.

Tapi bagaimana dengan yang "old-fashioned" atau tetap pada tradisi? Tentu saja itu tetap ada. Dan ini ditampilkan oleh Satupena melalui tausiah Prof. Didin Damanhuri jelang buka puasa. Judulnya "Sholat dan Korupsi".

Anggota Dewan Penasihat Satupena ini menekankan bahwa sholat yang merupakan ibadah personal manusia dengan Allah ini seharusnya dan sejatinya berdampak pada perilaku sehari-hari.

Sholat lima waktu semestinya menjadikan manusia dapat menghindarkan diri dari berbagai tindakan penyelewengan. Ironis mendapati kenyataan bahwa Indonesia sebagai negara pemeluk Islam terbesar di dunia masih masuk negara yang indeks korupsinya rendah di dunia. Ada apa dengan ibadah kita?

Baca Juga: SEA Games 2023: Laga Pembuka Cabor Sepak Bola Hadirkan Timnas Indonesia Lawan Filipina

Nyata, bukber Satupena ini memang lain dari yang lain. Banyak penulis terkenal, tokoh media, akademisi, budayawan dan sahabat dari berbagai latar belakang datang. Ada hampir 60 orang yang hadir.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait