DECEMBER 9, 2022
Kolom

Denny JA Melayani Anggota SATUPENA dengan Biaya Rp3,2 Miliar

image
Ketua Umum SATUPENA Denny JA. (OrbitIndonesia/kiriman(

Oleh Jonminofri*

ORBITINDONESIA.COM – Denny JA melayani anggota SATUPENA dengan mengelontorkan biaya mencapai Rp3,2 miliar selama kepemimpinannya. Ini baru pertama kali terjadi di Indonesia.

Anggota SATUPENA dari seluruh Indonesia bergembira tadi malam. Ruang chatting zoom untuk rapat anggota diisi dengan pantun. Anggota saling melempar pantun di ruang percakapan.

Baca Juga: ORASI DENNY JA: Sisi Ekonomi Gerakan Lingkungan Hidup dan Green Religions

Awalnya adalah moderator Amelia Fitriani meminta dibuatkan dua pantun untuk pembuka rapat. Lalu Amel membacakannya. Setelah itu anggota berpantun bersahut-sahutan. Sampai rapat sepanjang dua jam lebih itu pantun tidak berhenti.

Di luar anggota berpantun, saya mencatat pidato Ketua Umum SATUPENA Denny JA yang saya beri stabilo kuning menyala. Yaitu, slide terakhir dari 8 slide yang dibahas ketua umum.

Intinya, slide itu berisi tentang yang diberikan oleh asosiasi penulis kepada anggota yang tentu saja para penulis. Isi slide ini serius, tidak disebutkan bahwa salah satu fungsi Satupena adalah untuk medium bergembira bagi anggotanya.

Baca Juga: Denny JA Berkarya di Era Financial Freedom

Hal yang diberikan oleh asosiasi penulis kepada anggotanya ada lima perkara. Semua item tersebut sudah ada di SATUPENA.

Pertama: peluang jaringan. Ini terasa benar manfaatnya untuk anggota. Sesama anggota itu sebenarnya terhubung garis manfaat yang tak terlihat. Ini adalah sebuah jaringan bagi semua anggota, dan bisa dimanfaatkan kapan saja.

Kedua: pelatihan dan pengembangan. Pelatihan secara formal disediakan oleh SATUPENA setidaknya dua kali dalam setahun.

Baca Juga: ORASI DENNY JA: Tanah Airku dalam Lagu, Puisi, dan Lukisan

Di luar itu, sebenarnya program webinar dan mengobrol berdama penulis juga bentuk pengembangan diri bagi anggota. Banyak pelajaran yang dipetik dari dialog dengan para tokoh di situ.

Ketiga: promosi dan pemasaran karya. Ini paling banyak dimanfaatkan oleh anggota. Karya mereka bisa diposting di WAG SATUPENA dan juga melalui penerbitan Kios SATUPENA. Bahkan beberapa anggota “berdagang buku” di WAG SATUPENA.

Yang keempat dan kelima adalah memberi penghargaan kepada penulis dan peluang publikasi.

Baca Juga: Denny JA, Monumen Dedikasi di Tengah Tsunami Artificial Intelligence

Kelima butir yang dikemukakan Ketua Umum SATUPENA Denny JA tadi sejatinya adalah bentuk pelayanan yang diberikan kepada anggota. 

Saya kembali menandai kata melayani dengan stabilo kuning menyala.

Melayani anggota SATUPENA itulah yang dikerjakan oleh pengurus SATUPENA. Pengurus ada yang sadar dia sedang melayani, dan ada pula yang tidak. Lebih bagus pula pengurus melayani sambil bergembira.

Baca Juga: 5 Lukisan Denny JA Spesial HUT ke-79 RI: Tegakkan Merah Putih Itu

Namun demikian, tentu saja pelayanan yang diberikan belum maksimal. Atau, ada anggota yang belum merasakannya. Tak apa. Pengurus terus meningkatkan pelayanan yang diberikan ke anggota agar layanan  tersebut terasa nikmatnya.

Memang tidak mudah melayani anggota SATUPENA yang berjumlah 1.000 orang yang sudah dapat kartu anggota, dan lebih banyak lagi yang belum mendapat kartu.

Pelayanan yang diberikan kepada 1.000 orang juga memerlukan dana besar. Karena itu, saya sempat berpikir agak lama ketika Bendahara Ajisatria Sulaeman membacakan laporan keuangan: Bahwa dalam 3 tahun lebih Denny JA menjabat Ketua Umum dia telah membiayai SATUPENA Rp3,2 miliar.

Hormat saya kepada Ketua Umum SATUPENA Denny JA yang telah melayani anggota dan membiayai oragnisasi dengan dana Rp3,2 miliar.

Saya belum pernah mendengar sebelumnya ada orang yang perhatiannya begitu besar sekali kepada penulis, dan keluar uang juga banyak sekali untuk organisasi penulis. ***

*Jonminofri adalah Ketua Harian SATUPENA

Berita Terkait