Kisah Satria Gilang Qhomarudin, Siswa Kelas 3 SMAN Negeri 101 Jakarta yang Ingin Mendunia Lewat Pramuka
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 15 Agustus 2024 07:29 WIB
Gerakan Pramuka merupakan salah satu garda terdepan untuk mengajak segenap elemen bangsa memperkukuh pilar-pilar pembangunan. Sekaligus juga mencontohkan bagaimana nilai-nilai Pancasila yang tertanam dalam diri menjelma menjadi kebiasaan dalam keseharian.
"Sejarah menunjukkan bahwa meski Indonesia adalah negara besar dan majemuk, dengan nilai-nilai Pancasila, kita mampu menghadapi masa-masa sulit. Pancasila hadir sebagai instrumen yang mempersatukan kemajemukan suku, agama, ras, etnis, budaya, dan geografis melalui kebinekaan," ujar Wapres.
Senada dengan Wapres, Ketua Kwartir Daerah Jawa Barat Atalia Kamil mengemukakan pentingnya pembudayaan Pramuka dalam mengatasi berbagai gejolak yang terjadi di Indonesia, misalnya pada saat COVID-19.
Baca Juga: Yuk, Mengenal Sejarah Singkat Hari Pramuka Sedunia 22 Februari dan Mengenal Baden Powell
Di masa-masa kritis tersebut, anggota Pramuka diberdayakan untuk memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membudayakan hidup sehat, beradaptasi dengan alam melalui kegiatan bercocok tanam di lahan sendiri yang nilai-nilainya sudah lama ada di dalam Pramuka.
Senandung di lagu pembuka Pramuka yang mungkin masih melekat di sebagian ingatan masyarakat rasanya cukup relevan apabila dikaitkan dengan penanaman budaya Pancasila.
Untuk itu, tak ada salahnya jika di Hari Pramuka ke-63 ini, kita kembali menyegarkan ingatan tentang hymne Pramuka yang singkat namun sangat bermakna tersebut:
Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudarmakan
Darmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia Tanah Airku
Kami jadi pandumu ***