Sebanyak 61 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Pesawat ATR 72-500 Brasil di luar Sao Paulo
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 10 Agustus 2024 08:20 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sebuah pesawat penumpang Brasil yang membawa 61 orang jatuh di luar Sao Paulo pada Jumat sore, 9 Agustus 2024, menewaskan semua orang di dalamnya, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh perusahaan penerbangan Voepass.
Rekaman dramatis yang beredar di media sosial menunjukkan jatuhnya pesawat Brasil dan badan pesawat yang hancur terbakar di darat.
"Perusahaan menyesal untuk memberitahukan bahwa semua 61 orang di dalam pesawat 2283 meninggal di tempat kejadian," kata Voepass dalam sebuah pernyataan, merevisi jumlah korban tewas dari perkiraan awal 62 orang tewas. Ada 57 penumpang dan 4 awak di dalam pesawat Brasil itu, menurut Voepass.
Baca Juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Helikopter
"Tidak ada yang selamat," Ana Candida Briski, direktur komunikasi kota terdekat Valinhos, juga mengatakan kepada CNN, menambahkan bahwa tidak ada korban di darat.
Penanggap darurat bekerja di lokasi kecelakaan dan penyelidikan sedang dilakukan.
Data pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa ATR 72-500, pesawat turboprop bermesin ganda, jatuh 17.000 kaki hanya dalam satu menit, tetapi belum jelas mengapa. "Masih belum ada konfirmasi tentang bagaimana kecelakaan itu terjadi atau situasi terkini orang-orang di dalamnya," menurut pernyataan maskapai penerbangan Voepass.
Video kecelakaan di media sosial menunjukkan pesawat itu berputar keluar dari langit sebelum menghantam tanah sementara orang-orang di lingkungan itu berteriak ketakutan. Video lain menunjukkan puing-puing pesawat terbakar di tanah.
Menyela pidato di acara angkatan laut sore hari untuk membahas kecelakaan itu, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan hening cipta selama satu menit untuk mengenang kematian penumpang dan awak pesawat.
"Saya ingin semua orang berdiri agar kita dapat mengheningkan cipta selama satu menit karena sebuah pesawat baru saja jatuh di kota Vinhedo... dan tampaknya mereka semua meninggal," katanya, dalam sebuah video pernyataannya yang dibagikan di X.
Baca Juga: Tidak Ada Bukti Sabotase dalam Kecelakaan Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi
Saat negara itu terguncang oleh tragedi tersebut, Lula da Silva kemudian mengumumkan tiga hari berkabung untuk para korban.