DECEMBER 9, 2022
Internasional

Kemlu Argentina: Brasil Akan Ambil Alih Perlindungan Terhadap Tokoh Oposisi Venezuela di Kedutaannya

image
Aksi protes terhadap kemenangan Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk masa jabatan ketiga di Caracas. (Anadolu)

ORBITINDONESIA.COM - Brasil akan mengambil alih perlindungan terhadap sejumlah politisi oposisi Venezuela yang terjebak di Kedutaan Argentina di Caracas setelah para diplomat Argentina ditarik dari negara itu, kata Kementerian Luar Negeri Argentina pada Kamis, 1 Agustus 2024.

"Perlindungan terhadap gedung-gedung diplomatik juga mencakup para politisi oposisi Venezuela yang mendapat suaka politik," kata Kemlu Argentina dalam pernyataannya.

Para politisi itu telah mendapat perlindungan di Kedutaan Argentina di Caracas sejak 20 Maret 2024 dan dilarang meninggalkan Venezuela, menurut pernyataan tersebut.

Baca Juga: Copa America 2024: Singkirkan Venezuela, Kanada Melawan Argentina di Semifinal

Sebelumnya pada Kamis, Presiden Argentina Javier Milei mengatakan bahwa misi diplomatik Argentina telah meninggalkan Venezuela dan bahwa Brasil akan mewakili Argentina dan mengelola gedung diplomatik Argentina di Caracas.

Beberapa tokoh oposisi Venezuela telah berlindung di Kedutaan Argentina sejak akhir Maret setelah Kejaksaan Venezuela mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mereka karena diduga terlibat dalam konspirasi melawan pemerintahan Maduro.

Pada pemilihan presiden 28 Juli lalu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro meraih masa jabatannya yang ketiga.

Baca Juga: Negara Amerika Latin Serempak Tolak Akui Hasil Pilpres Venezuela yang Dimenangkan Nicolas Maduro

Pengumuman hasil pilpres telah memicu gelombang protes di Caracas dan sekitarnya. Bentrokan dilaporkan terjadi antara polisi dan pendukung oposisi.

Kemenangan Maduro dipertanyakan oleh AS, Kanada, dan beberapa negara Amerika Latin. Venezuela menuduh sejumlah negara ikut campur dalam pemilihan tersebut.

Presiden Argentina, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, Panama, Paraguay, Peru, Republik Dominika, dan Uruguay mengeluarkan pernyataan bersama yang menuntut penghitungan suara ulang oleh pengamat pemilu independen.

Baca Juga: Setidaknya 15 Orang Ditahan Karena Aksi Vandalisme Pasca-pilpres yang Dimenangkan Nicolas Maduro di Venezuela

Merespons pernyataan itu, pemerintah Venezuela memanggil para diplomat dari negara-negara Amerika Latin tersebut dan meminta mereka untuk meninggalkan Venezuela.***

Sumber: Antara

Berita Terkait