DECEMBER 9, 2022
Olahraga

Buntut Rasisme Pemain, Argentina Minta Maaf ke Prancis

image
Ilustrasi - Pemain Argentina Lautaro Martinez usai mencetak gol ke gawang Kolombia di Stadion Hard Rock, di Miami, Florida pada Minggu 14 Juli 2024. (ANTARA/AFP/Chandan Khanna)

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Argentina meminta maaf ke Prancis menyusul rasisme yang dilontarkan oleh pemain dari tim Tango.

Dalam laporan AFP, Sabtu, 20 Juli 2024, rasisme yang melibatkan pemain tim nasional Argentina kian keruh usai Wakil Presiden Argentina, Victoria Villaruel menyebut negara Eropa itu "kolonialis" dan rakyatnya "munafik" dalam sebuah argumen atas dugaan nyanyian rasis pemain Argentina di perayaan juara Copa America 2024.

Presiden Argentina Javier Milei mengatakan, Jumat bahwa ia telah mengirim seorang pejabat senior ke kedutaan Prancis untuk menjelaskan bahwa pernyataan marah Victoria Villarruel di media sosial dibuat dalam kapasitas pribadinya.

Baca Juga: Lautaro Martinez Bawa Argentina Juara Copa America 2024

"Tidak ada negara kolonialis yang akan mengintimidasi kami karena nyanyian stadion atau karena berbicara kebenaran yang tidak ingin mereka akui. Cukup dengan kemarahan pura-pura, orang-orang munafik," tulis Victoria Villarruel dalam laman media sosial pribadinya sebagai bentuk dukungan terhadap pemain Argentina, Enzo Fernandez.

FIFA telah menginvestigasi chants bernada rasis yang ditunjukkan untuk penyerang tim nasional Prancis, Kylian Mbappe. Mereka menyebut Mbappe sebagai pemain keturunan yang membela Prancis.

Melalui unggahan di laman Instagramnya, Rabu, Enzo Fernandez meminta maaf kepada semua pihak atas tindakannya yang tidak pantas di video tersebut dan berjanji akan berada melawan diskriminasi.

Baca Juga: Argentina Juara Copa America 2024, Angel Di Maria Pensiun dengan Cara Sempurna

Proses hubungan diplomatik antar kedua negara atas insiden tersebut telah terjadi beberapa hari sebelum Milei dijadwalkan melakukan perjalanan ke Paris untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade.

"Hubungan diplomatik dengan Prancis masih utuh," kata juru bicara kepresidenan Manuel Adorni.

Efek domino dari kasus ini juga membuat Wakil Menteri Argentina untuk olahraga, Julio Garro, diberhentikan dari jabatannya minggu ini setelah mengatakan kapten Lionel Messi dan Asosiasi Sepak Bola Argentina harus meminta maaf atas nyanyian tersebut. ***

Berita Terkait