Denny JA: Kreator yang Memakai Bantuan AI Untuk Karya Seni Akan Kian Dominan dan Bertahan
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 27 Juli 2024 08:53 WIB
“Tuntutan untuk menghormati hak cipta tentu harus kita akui dan hormati. Namun penggunaan AI dalam berkarya kini tak lagi bisa dihindari,” kata Denny JA.
Teknologi ini, tambahnya, telah menjadi bagian integral dari berbagai aspek kehidupan kreatif, dari penulisan sampai komposisi musik dan seni visual.
Menurutnya, sekarang terjadi pembelahan yang semakin di antara dua kelompok kreator: mereka yang memakai AI dalam berkarya dan mereka yang tidak.
Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Paus Fransiskus Mencuci Kaki Rakyat Kecil Indonesia
Fenomena ini terjadi tidak hanya di dunia musik, tetapi juga di kalangan penulis, pelukis, dan seniman lainnya.
Denny JA mengemukakan tiga alasan utama kreator yang memakai AI akan menjadi dominan.
Alasan pertama, kata Denny JA, adalah efisiensi dan produktivitas tinggi.
Teknologi AI, katanya, memungkinkan kreator untuk menghasilkan karya lebih cepat dan efisien. Alat-alat AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas berulang dan teknis, sehingga kreator dapat fokus pada aspek-aspek kreatif dari pekerjaan mereka.
Alasan kedua, katanya, kemampuan untuk bereksperimen dan berinovasi.
Teknologi AI, tambahnya, menyediakan alat yang memungkinkan kreator untuk bereksperimen dengan ide-ide baru dan menciptakan karya yang mungkin tidak dapat dicapai dengan metode konvensional. Ini membuka peluang untuk inovasi yang lebih besar dalam seni.
Alasan ketiga, kataya, aksesibilitas, personalisasi, dan skala global.