Budhy Munawar-Rachman: Lomborg, Ekologi, dan Ulil
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 13 Juli 2024 06:14 WIB
Menurut saya, pendekatan yang lebih seimbang antara inovasi teknologi dan implementasi kebijakan pengurangan emisi yang sudah tersedia sekarang mungkin lebih efektif dalam mengatasi perubahan iklim dengan segera.
Lomborg mengkritik kebijakan iklim yang dianggapnya merugikan negara-negara miskin dengan membatasi akses mereka ke energi murah. Namun, kritik terhadap pandangan ini adalah bahwa perubahan iklim sendiri memiliki dampak yang lebih besar terhadap negara-negara miskin dan masyarakat rentan.
Tanpa tindakan mitigasi, negara-negara berkembang akan menghadapi bencana alam yang lebih sering dan parah, penurunan hasil pertanian, dan masalah kesehatan yang terkait dengan iklim ekstrem.
Baca Juga: Diskusi Satupena, Yohanes Wahyu Prasetyo: Perubahan Iklim Merupakan Contoh Dosa Struktural
Maka harus ada kebijakan iklim yang adil dan inklusif, yang tidak hanya fokus pada biaya tetapi juga mempertimbangkan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan global.
Lomborg menganggap Paris Agreement sebagai kebijakan yang mahal dan tidak efektif. Namun menurut saya, pandangan ini dapat dikritik karena Paris Agreement dirancang sebagai langkah awal dalam upaya global untuk mengurangi emisi dan membatasi pemanasan global.
Meskipun mungkin belum sempurna, perjanjian ini penting karena menciptakan kerangka kerja internasional dan komitmen bersama untuk mengatasi perubahan iklim. Mengabaikan atau meremehkan upaya internasional semacam ini dapat melemahkan kolaborasi global yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan iklim.
Lomborg menyarankan adaptasi dan geoengineering sebagai solusi terhadap perubahan iklim. Kritik terhadap pandangan ini adalah bahwa adaptasi saja tidak cukup untuk mengatasi perubahan iklim yang semakin parah. Adaptasi, menurut saya, mungkin dapat membantu mengurangi beberapa dampak, tetapi tidak akan menghentikan penyebab utama dari perubahan iklim.
Selain itu, geoengineering masih kontroversial dan penuh dengan ketidakpastian ilmiah dan risiko yang belum teruji. Mengandalkan solusi ini tanpa upaya mitigasi yang kuat dapat berisiko tinggi dan tidak bertanggung jawab.
Secara keseluruhan, sementara Lomborg memberikan perspektif yang penting tentang biaya dan efektivitas kebijakan iklim, pandangannya sering dianggap para ahli, terlalu simplistis dan mengabaikan kompleksitas serta urgensi masalah perubahan iklim.
Baca Juga: Gelombang Protes Petani Eropa Tandai Solusi Perubahan Iklim Jangan Terbatas Cuma Dibahas Para Elite
Menghadapi perubahan iklim memerlukan pendekatan multifaset yang mencakup adaptasi, mitigasi, inovasi teknologi, serta kerjasama internasional dan keadilan sosial.Hanya dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi kita dapat mengatasi tantangan perubahan iklim secara efektif dan berkelanjutan.