DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Pola Hidup Jarang Bergerak dan Obesitas Jadi Pemicu Batu Ginjal: Minum Kurang dari 2,5 Liter

image
Ilustrasi - Seorang dokter menunjuk layar monitor hasil pemeriksaan terhadap pasien pengidap penyakit batu ginjal. (ANTARA FOTO)

ORBITINDONESIA.COM - Guru Besar Bidang Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Nur Rasyid mengatakan, pola hidup jarang bergerak atau sedentari dan obesitas akan menjadi pemicu timbulnya batu ginjal.

“Makin orang obesitas makin mungkin kena batu ginjal, karena orang obesitas kurang gerak akibatnya makin numpuk batunya, frekuensinya lebih tinggi yang sedentari,” kata Rasyid dalam acara edukasi Siloam Hospital Asri mengenai pengobatan batu ginjal Retrograde Intraternal Surgery (RIRS) di Jakarta, Rabu 5 Juni 2024.

Ia mengatakan batu ginjal bisa terjadi karena kepekatan urin di dalam ginjal. Pada orang dengan pola hidup sedentari, akan jarang beraktivitas sehingga tidak minum banyak dan berkemih kurang dari 2,5 liter per hari.

Baca Juga: Direktur Utama Ghufron Mukti: BPJS Kesehatan Hanya Jamin Korban PHK Selama 6 Bulan

Dengan bergerak, batu pada ginjal yang berukuran kecil akan bisa turun dan jatuh sehingga tidak menumpuk.

Jika seseorang memiliki batu ginjal yang berukuran masih di bawah dua milimeter dokter akan memberikan obat yang dapat melebarkan saluran urin agar batu bisa keluar.

“Batu dua milimeter kasih obat saja untuk melebarkan saluran biasanya obat prostat biasanya 2 minggu sudah normal, biasanya CT Scan sangat menolong apabila dilakukan akurat dan baik,” katanya.

Baca Juga: Warga Jakarta Bisa Manfaatkan Layanan E-Jiwa untuk Cek Kesehatan Mental: Ada Panduannya

Dokter urologi di RS Cipto Mangunkusumo ini mengatakan banyak orang yang tidak menyadari memiliki batu ginjal karena tidak menimbulkan gejala khusus.

Umumnya pasien biasanya langsung mendatangi rumah sakit ketika mengalami pegal di pinggang tanpa sebab, keluhan nyeri di pinggang bawah karena batu menyumbat dan muntah-muntah.

Maka itu, ia menyarankan untuk masyarakat memeriksakan kesehatan ginjal dengan check up rutin beserta USG ginjal untuk deteksi dini batu ginjal yang lebih parah, serta menjalani pola hidup sehat.

“Makanya olahraga, mengurangi berat badan, hidup sehat, jadi apapun yang kita makan nggak berlebih zat pembentuk batu, lebih penting minum sehingga kencing 2,5 liter,” katanya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait