DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Warga Badui Antusias Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Acara Seba Badui, Banten

image
Petugas periksa kondisi kesehatan warga Badui di Gedung Negara Provinsi Banten, Sabtu, 18 Mei 2024. (ANTARA//Desi Purnama Sari)

ORBITINDONESIA.COM - Warga Badui memadati posko untuk menjalani pemeriksaan kesehatan gratis pada kegiatan Seba Badui yang berlangsung di Gedung Negara Provinsi Banten, Sabtu, 18 Mei 2024.

\Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, di Serang, Sabtu, mengatakan antusias masyarakat Badui sangat luar biasa dalam mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis ini. 

"Kita sudah menyiapkan sebanyak tiga dokter dan tiga perawat, dan antusias masyarakat Badui luar biasa itu artinya kesadaran mereka akan pentingnya kesehatan sudah masuk kepada diri mereka," katanya. 

Baca Juga: Relawan Sembuhkan Anak Badui Penderita Saraf Terjepit

Dan dari hasil pemeriksaan, 70 persen warga Badui menderita penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dan maag. 

"Hampir 70 persen warga menderita penyakit kulit, penyakit kulit tapi disertai dengan ISPA sisanya ada maag yang diakibatkan karena mereka telat makan jadi perutnya perih," katanya. 

Selain itu, Ati mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dan Puskesmas di wilayah setempat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan detail terkait penyakit yang diderita oleh warga Badui ini. 

Baca Juga: Pilkada Banten 2024: Arief Wismansyah Ikut Penjaringan di PKB untuk Maju ke Pemilihan Gubernur

"Kenapa mereka banyak yang menderita penyakit kulit jadi kita akan pemeriksaan kondisi lingkungannya termasuk bagaimana akses sanitasi air bersih di sana, karena ini penting sekali ketika sekarang diobati tetapi lingkungannya tidak terjadi perbaikan maka tetap saja," katanya. 

Sementara itu warga Suku Badui, Usman, mengaku telah mengecek kondisi kesehatannya karena mengeluh sakit perut di bagian ulu hati. 

"Sakit di bagian perut, katanya enggak boleh kebanyakan minum kopi," katanya. 

Baca Juga: KH Ahmad Hudori: Kerukunan Umat di Kampung Moderasi Beragama di Lebak Banten Berjalan Baik

Diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan, rupanya keluhannya disebabkan oleh penyakit maag. 

Dirinya mengaku merasa terbantu dengan adanya posko kesehatan gratis ini. Hal ini karena di kampung halamannya di Desa Kanekes, untuk berobat saja menghabiskan perjalan yang cukup memakan waktu lama. 

"Terbantu, soalnya kalau disana mau berobat lumayan jauh, ke Puskesmas itu sekitar 50 kilometer lebih dari Kampung saya," katanya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait