In Memoriam: Salim Said dan 4 Generasi Film Indonesia
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 19 Mei 2024 13:25 WIB
Salim Said juga juga bahwa saya pernah punya koleksi film yang saya kumpulkan selama lima tahun. Saya miliki hampir semua film nominasi festival film Oscar, Cannes dan Berlin sejak awal. Saya juga punya film pemecah Box Office 10 tahun terakhir.
Dengan OTT seperti Netflix, Apple, Disney, Amazon, HBO, dan banyak lagi lainnya, hampir setiap hari saya menonton film.
Kami sama sama militan tentang film.
Baca Juga: In Memoriam: KH Zamroni Irfan, Santri Modern yang Liberal
-000-
Setahun lalu, Salim Said bertandang ke kantor saya. Ia waktu itu baru mendengar pidato saya lewat youtube untuk International Minangkabau Literacy Festival, 2023.
Dalam pidato itu saya katakana bahwa potensi budaya Indonesia tak kalah dengan Korea Selatan. Tapi lihatlah, budaya Korea Selatan sudah mendunia. Film Korsel sudah menang Oscar (Parasite, 2020). Musiknya, seperti, BTS (Bangstan Boys) dianggap The Beatles masa kini.
Baca Juga: Syaefudin Simon: In Memoriam Nirwan Ahmad Arsuka, Nabi yang Membuka Jendela Semesta
Apa yang membuat beda? Di Korea Selatan, diplomasi budaya dijadikan bagian integral dari diplomasi nasional. Dan pemerintah di Korsel menyisihkan secara khusus dana APBN untuk membangkitkan budaya.
Pemerintah Indonesia perlu mempertimbangkan itu. Sisihkan dana 1 persen dari APBN per tahun untuk membangkitkan budaya: film, musik, dan sastra. Nilai 1 persen APBN itu sekitar Rp30 triliun per tahun. (1)
“Saya setuju gagasan anda. Tapi itu hanya mungkin jika menteri kebudayaanya bisa meyakinkan presiden,” ujar Salim Said.
Baca Juga: In Memoriam Abdul Hadi WM: Penulis Besar Selalu Hidup Melalui Karyanya
Kami lalu bicara ngolor-ngidul tentang film. Di antara percakapan itu, Salim Said memprediksi film Indonesia akan menang Oscar.