DECEMBER 9, 2022
Humaniora

In Memoriam: Salim Said dan 4 Generasi Film Indonesia

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Tapi kisah politik puisi esai itu diganti. Bukan melawan pemerintah atau istana, tapi melawan perusahaan multi nasional. PFN mustahil membuat film yang protes kepada pemerintah.

Salim Said tertawa. Ia meminta saya mengajaknya mereview ketika film itu selesai.

Saya mendengar film itu hampir selesai. Tapi Salim Said tak lagi di sini. Ia tak lagi bisa diajak mereviewnya. ***

Baca Juga: In Memoriam: KH Zamroni Irfan, Santri Modern yang Liberal

Jakarta, 19 Mei 2024

CATATAN:

(1) Denny JA: Satu persen dana APBN seharusnya untuk membangkitkan budaya:

Baca Juga: Syaefudin Simon: In Memoriam Nirwan Ahmad Arsuka, Nabi yang Membuka Jendela Semesta

https://youtu.be/uHHAhh9ovTo?si=a10bg2sCLS5Bngmw

Halaman:

Berita Terkait