Jonminofri Nazir: Bagaimana Prospek eBook?
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 10 Mei 2024 23:59 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Buku cetak akan habis di suatu masa atau akan hidup berdampingan dengan e-book Pertanyaan itu dilontarkan untuk clossing statement oleh Anick HT yang menjadi host berdampingan dengan Amelia Fitriani.
Tadi malam yang menjadi pembicara utama adalah Bagus M Adam, pimpinan produksi dan promosi content digital di Gramedia.
Saya diminta oleh Amelia Fitriani sebagai pembicara kedua untuk menjelaskan perihal Kios Satupena di Gramedia Digital. Sebab, saya ditunjuk oleh Ketua Umum Satupena untuk mengelola penerbitan digital di Satupena, di samping menjadi koordinator SatupenaTV.
Saya sebagai narasumber kedua menjawab pertanyaan dari Anick duluan. Butiran jawaban saya sebagai berikut:
Buku cetak akan hidup terus sepanjang orang yang mempunyai pengalaman hidup membaca buku masih ada. Jadi, jika bayi yang lahir hari ini, dan kedua orangtuanya membiasakan si bayi memegang buku sampai usia remaja, bisa jadi anak itu akan tetap membaca buku cetak. Catatan tambahannya adalah jika si ana gemar membaca.
Sedangkan orang yang sudah berumur 50 tahun atau lebih, bisa akan bertahan membaca buku dan tidak mau beralih membaca eBook. Sebab, orang tua pendirian sudah alot, sulit berubah.
Baca Juga: Usman Kansong Mencari Buku Spinoza tentang Konsep Tuhan yang Dianut Einstein
Apalagi kalau mereka gemar mencoret-coret catatan pinggiran buku. Dia bukan saja tidak mau membaca eBook, bahkan menyimpan saja tidak mau.
Buku cetak itu makan tempat dan perawatan. Seorang kolektor sebesar apa pun rumahnya akan penuh dengan buku. Belum tentu anggota keluarga yang lain hobi mengoleksi buku. Jika rayap sudah menyerang buku, bukan saja kolektor yang repot, seluruh anggota keluarga akan sibuk membasmi rayap pemakan kertas buku dan rak buku.
Di masa depan, rumah untuk keluarga semakin kecil, ini konsekuensi logis dari pertumbuhan penduduk. Penduduk berusia muda akan memilih tinggal di apartemen yang kecil berbiaya lebih murah, dan dekat dengan tempat bekerja.
Baca Juga: Satupena Akan Diskusikan Buku di Era Digital, Dengan Pembicara Bagus M. Adam dan Jonminofri
Biaya produksi eBook jauh lebih murah dibandingkan biaya cetak sebab tidak ada biaya kertas, biaya cetak offset, jilid, kemasan, dan distribusi ke toko buku atau ke pelanggan. Jadi, jalur distribusi eBook jauh lebih pendek dibandingkan buku kertas.