Mimpi Besar di Balik Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat, Dua Kekuatan Besar di Kancah Perbankan Syariah
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 04 April 2024 07:40 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Aksi korporasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. melalui BTN Syariah untuk merger dengan Bank Muamalat jadi angin segar di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Jika prosesnya berjalan lancar, BTN Syariah dan Bank Muamalat, dua kekuatan besar di kancah perbankan syariah nasional resmi bersanding dalam satu pelaminan pada Oktober 2024.
Cukup beralasan mengapa Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan proses merger tersebut rampung sebelum Oktober 2024. Demikian pula mengapa BTN Syariah dipilih menjadi pengantin menemani Bank Muamalat, bank pertama yang menerapkan prinsip syariah di Tanah Air.
Baca Juga: Panitia IMLF ke-2 Tahun 2024 Audiensi dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Barat
Pertama, dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi maupun Wapres Ma’ruf Amin sering kali menyampaikan komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah pada tahun 2024. Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan jumlah 240,62 juta jiwa atau 87 persen dari total penduduknya (RISCC, 2024).
“Kita telah berkomitmen untuk menjadi pusat ekonomi syariah di tahun 2024 dan kita akan berusaha keras untuk itu,” ujar Presiden saat memberikan sambutan pada peresmian pembukaan Kongres Ekonomi Umat Ke-2 Majelis Ulama Indonesia [MUI] 2021.
Jika Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin bisa mulus melakukan "pendaratan" terakhirnya di Oktober 2024, maka merger dua kekuatan besar bank syariah di kancah nasional akan menjadi kado indah di pengujung kepemimpinan tersebut.
Baca Juga: Hana Bank-BIDV Cup 2024: Bali United Menang Melawan Tuan Rumah Hanoi FC
Apalagi di level global, prestasi gemilang juga diraih Indonesia. Karena predikat State of The Global Islamic Economis [SGIE] Indonesia naik ke posisi ketiga pada tahun 2023. Ini menunjukkan pengakuan dunia terhadap geliat ekonomi syariah di Tanah Air kian positif.
Kedua, dalam kerangka transformasi BUMN refocusing adalah salah satu langkah yang senantiasa dijalankan menteri BUMN Erick Thohir di sektor mana pun. Ini dilakukan agar ada perbaikan model bisnis di masing-masing perusahaan BUMN.
Contoh terbaiknya, ada pada bank-bank yang terhimpun dalam kelompok Himbara [BRI, Mandiri, BNI, dan BTN]. Masing-masing memiliki fokus yang berbeda. BTN, misalnya, diberi tugas menggarap pasar properti.
Baca Juga: Maybank Gandeng PT Pegadaian Luncurkan Tabungan Emas Pegadaian di M2U ID App
Selama ini BTN memang dikenal sebagai bank yang fokus pada pembiayaan perumahan. Segmen ini menurut Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu menyumbang sekira 60-70 persen dari total pendapatan. Sisanya sektor lain sebesar 30-40 persen berasal dari bisnis turunan perumahan.