Survei Gallup Terbaru: Separuh Lebih Warga AS Menentang Aksi Militer Israel di Gaza Palestina
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 28 Maret 2024 01:02 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Lebih dari 50 persen warga Amerika Serikat tidak menyetujui aksi militer Israel di Gaza. Ini merupakan sebuah perubahan besar dari November lalu, ketika setengah warga AS menyetujuinya, demikian menurut survei Gallup yang baru pada Rabu, 27 Maret 2024.
“Sebanyak 55 persen saat ini tidak menyetujui tindakan Israel, sementara 36 persen menyetujuinya,” ungkap jajak pendapat Gallup tersebut.
Hal ini kontras dengan survei Gallup pada November lalu, ketika 45 persen warga AS tidak menyetujui perilaku Israel dan 50 persen warga AS menyetujuinya.
Baca Juga: Parlemen Israel: Perang Berakhir Bila Warga Yahudi Bermukim di Jalur Gaza Utara
Survei terbaru itu juga mengemukakan, hampir tiga perempat orang mengatakan bahwa mereka mengikuti berita dari Gaza dengan cermat, dan sepertiganya mengamati situasi tersebut “dengan sangat cermat.”
“Ketidaksetujuan terhadap tindakan militer Israel itu selaras hasilnya, terlepas dari seberapa besar perhatian Amerika terhadap konflik tersebut," papar survei tersebut.
"Namun, mereka yang kurang memberikan perhatian lebih besar kemungkinannya untuk tidak mempunyai pendapat mengenai masalah ini dibandingkan rekan-rekan mereka, sehingga menghasilkan tingkat persetujuan yang lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang yang memberikan perhatian lebih besar. perhatian,” lanjut jajak pendapat tersebut.
Ketiga kelompok pemilih utama juga menjadi kurang menunjukkan dukungannya terhadap tindakan Israel.
Pemilih Partai Republik terus menyatakan dukungan paling signifikan, tetapi bahkan dukungan mereka turun dari 71 persen di bulan November menjadi 64 persen saat ini.
Sementara itu, 75 persen anggota Partai Demokrat dan 60 persen anggota independen tidak menyetujui tindakan militer Israel di Gaza, menurut survei tersebut.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Bom itu Meledak di Satu Sahur, di Bulan Puasa, di Gaza
Hanya 27 persen warga AS yang menyetujui cara Presiden AS Joe Biden menangani situasi di Timur Tengah, berdasarkan temuan tersebut.