DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Bung Karno Pernah Kehabisan Uang Menjelang Lebaran, Terpaksa Menjual Peci ke Pengusaha

image
Bung Karno (Foto: Antara)

Roeslan kemudian menyerahkan semua uang hasil lelang kepada Soekarno.

Cak, kok akeh men dhuwike?” Bung Karno kaget. (Banyak banget uangnya).

Iku akal-akalane Anang,” jelas Roeslan. (Itu semua akal-akalan Anang). Roeslan pun menceritakan bagaimana cara Anang menggandakan peci.

Baca Juga: Bob Randilawe: Pesan Ganjar Pranowo untuk Barisan Sukarnois

“Kurang ajar Anang..! Nek ngono sing duso aku apa Anang..??” tanya Bung Karno. (Kalau begitu yang berdosa saya atau Anang?).

“Anang…,” singkat saja sahutan Roeslan.

Dhuwik sakmono akehe jange digawe apa Bung..?” tanya Roeslan. (Uang begitu banyak sebenarnya akan digunakan untuk apa Bung..?”.

Baca Juga: Urgensi Gelar Bapak Bangsa untuk Sukarno

“Gawe Zakat Fitrahku…

Gowoen kabeh dhuwik iki nang Makam Sunan Giri. Dumno nang wong-wong melarat nok kono,” kata Bung Karno. (Untuk Zakat Fitrahku. Bawa semua uang ini ke Makam Sunan Giri. Bagikan pada orang-orang miskin di sana…..).

Cerita ini dipetik dari Buku "Suka Duka Fatmawati Sukarno".. sebagaimana diceritakan kepada Kadjat Adrai.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Fachry Ali: Jokowi Berkuasa Ketika Pengaruh Kharismatik Sukarno Kian Berkurang di Kalangan Generasi Muda

Cerita tersebut 100 persen benar, karena juga diceritakan persis saat Cak Roeslan Abdulgani ceramah dalam satu pertemuan tingkat nasional "Keluarga Besar Marhaenis (KBM) di Bandung tahun 2003 dengan nara sumber Cak Roeslan, sendiri didampingi Prof. Dr. Hadori Yunus (Ketua Umum DPN KBM). Kenangan yang tidak terlupakan. ***

Halaman:
1
2
3
Sumber: Medsos WhatsApp@news

Berita Terkait