Bung Karno Pernah Kehabisan Uang Menjelang Lebaran, Terpaksa Menjual Peci ke Pengusaha
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 27 Maret 2024 11:45 WIB
“Ikhlas..!” seru para peserta lelang antusias.
“Alhamdulillah,” sahut Anang.
Buat Bayar Zakat Fitrah Bung Karno
Baca Juga: Bob Randilawe: Pesan Ganjar Pranowo untuk Barisan Sukarnois
Dalam waktu singkat terkumpul uang sepuluh juta rupiah (kala itu sangat besar nilainya). Semua uang itu segera diserahkan Anang kepada Roeslan.
“Hei… Asline lak siji se,” kata Roeslan. (Yang asli cuma satu kan?).
“Iyaa. Sebenarnya dua peci lainnya itu yang akan saya berikan untuk Bung Karno,” kata Anang.
Baca Juga: Urgensi Gelar Bapak Bangsa untuk Sukarno
“Tapi kok kedua peci itu jelek?”
“Memang sengaja saya buat jelek. Saya ludahi, saya basahi, saya kasih minyak, supaya kelihatan bekas dipakai,” sahut Anang.
“Koen iki kurang ajar Nang, mbujuki wong akeh,” Roeslan akting ngamuk. (Kamu kurang ajar, Nang. Nipu banyak orang).
“Nek gak ngono gak oleh dhuwik akeh,” enteng saja Anang menjawabnya. (Kalau nggak begitu mana mungkin bisa dapat banyak uang).