Kisah Jatuh Bangun Usilina Epa, Perempuan Penjaga Kuliner Papua
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 15 Maret 2024 14:00 WIB
Perempuan penjaga kuliner
Pengembangan pangan lokal juga tengah gencar dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Hortikultura Papua. Dengan mengganti pola konsumsi dari beras ke pangan lokal diharapkan dapat menjadi solusi alternatif warga dalam memenuhi kebutuhan kalori.
Pemerintah Provinsi Papua juga sedang gencar mendorong warga untuk memanfaatkan lahan mereka dengan menanam berbagai sumber pangan lokal.
Baca Juga: Ciamik! 5 Kuliner Khas Yogyakarta yang Wajib Kamu Coba, Dijamin Menggugah Selera
Pengembangan pangan lokal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan setempat serta membantu meningkatkan perekonomian warga karena memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan.
Pendiri Koki Hutan Papua Charles Toto mengatakan Papua membutuhkan lebih banyak perempuan penjaga kuliner karena banyak makanan khas Bumi Cendrawasih lainnya yang belum diperkenalkan kepada masyarakat luas.
Chef Toto yang juga seorang pemerhati makanan lokal berharap agar anak muda mau belajar mengolah makanan tradisional seperti yang dulu biasa diolah mama di dapur, sehingga cerita soal kuliner asal Papua semakin dikenal.
"Perempuan untuk melestarikan kuliner Papua masih kurang seperti di daerah pegunungan. Padahal masih banyak menu-menu lainnya yang bisa dilihat lagi di dapur," ujarnya.
Chef Toto mengakui tren makanan lokal sekarang ini mulai naik karena adanya promosi melalui media sosial sehingga banyak yang mencarinya seperti ubi, sinole, papeda bungkus dan ikan kuah kuning.
Selain itu kuliner khas Papua juga mulai dicari karena masyarakat semakin mengenal kandungan nutrisi yang terdapat pada bahan pangan lokal yang digunakan sebagai bahan baku.
Berbagai acara yang digelar masyarakat semakin banyak yang menyajikan menu makanan tradisional. Bahkan hotel-hotel pun menyajikan makanan tradisional, meski masih terbatas pada makanan dengan bahan baku yang relatif mudah didapat.