Entang Sastraatmadja: Bulog, Mau Beli Gabah atau Beras?
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 07 Maret 2024 14:15 WIB
Hal ini penting, karena panen raya kali ini akan sangat menentukan kekuatan cadangan beras yang dikuasai Pemerintah. Dengan cadangan yang kuat, ketergantungan terhadap impor beras, tentu akan dapat dikurangi.
Sebagian besar para petani akan meñjual hasil panennya dalam wujud gabah kering panen. Sedikit sekali, petani yang menjual dalam bentuk beras.
Ini perlu disampaikan, karena dalam dunia pertanian padi, kita bakal dihadapkan pada dua dunia yang berbeda, yakni dunia pergabahan dan dunia perberasan. Petani banyak berkiprah dalam dunia pergabahan. Sedangkan dunia perberasan, miliknya para pedagang.
Baca Juga: Bulog: Indonesia Berpeluang untuk Ekspor Beras Karena Kondisi Stok Stabil
Dalam tahun-tahun terakhir ini, petani merasakan kegembiraan, karena hasil panennya dijawab dengan harga yang pantas.
Dengan harga gabah mampu menembus angka Rp. 7000,- per kilogram, terbukti Pemerintah mampu mengendalikan tengkulak atau bandar yang biasanya cukup getol memainkan harga di tingkat petani ketika panen raya berlangsung. Pandangan di saat panen raya, harga gabah melorot, sepertinya telah berubah.
Pertanyaan mendasarnya adalah apakah Perum Bulog telah siap untuk membeli gabah petani pada tingkat harga yang membuat petani padi merasa bahagia? Atau tidak, di mana Perum Bulog hanya akan membeli harga gabah, sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah dan Beras?
Kita berharap Perum Bulog tetap membeli gabah dan beras, sesuai dengan harga yang wajar sekaligus membuat petani padi senang dan gembira.
Komitmen Pemerintah sendiri, pasti tidak ingin membuat para petani padi kecewa berat dengan hasil jerih payahnya selama kurang lebih 100 hari tersebut.
Itu sebabnya, kita terus mengingatkan Pemerintah untuk tetap tampil perkasa. Pemerintah harus selalu hadir di tengah kesulitan petani. Salah satunya Pemerintah tetap harus mampu mengendalikan harga agar harga di tingkat petani, tidak dimainkan para tengkulak naupun bandar.
Baca Juga: Wartawan Tribun Ambon Dikeroyok, Kepala PT Jasa Prima Logistik Bulog Maluku Jadi Tersangka
(Oleh: Entang Sastraatmadja, Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat) ***