DECEMBER 9, 2022
Kolom

Entang Sastraatmadja: Bulog, Mau Beli Gabah atau Beras?

image
Ilustrasi gabah petani yang bisa dibeli Bulog (Foto: Antara)

Itu sebabnya, walau ada pihak yang berpandangan bantuan sosial merupakan bentuk kebijakan dan langkah melestarikan kemiskinan, namun pemikiran semacam ini, sangat berbeda dengan semangat dasar Pemerintah menggulirkan program Bansos itu sendiri.

Definisi bansos sendiri, termasuk bantuan langsung beras, dirancang tidak untuk terus-menerus dan ditempuh hanya dalam keadaan darurat saja.

Di sisi lain, tugas penting Perum Bulog, selain dituntut untuk dapat menyukseskan pelaksanaan program bansos beras, jangan lupa Perum Bulog pun diminta untuk melaksanakan program pengadaan berbagai komoditas pangan, khususnya beras.

Baca Juga: Bulog: Indonesia Berpeluang untuk Ekspor Beras Karena Kondisi Stok Stabil

Pertanyaan kritisnya adalah gabah atau beras atau keduanya (gabah dan beras) yang perlu dijadikan prioritas Perum Bulog? 

Mengingat adanya peran ganda dari sebuah BUMN, Perum Bulog mestinya mampu menjalankan kedua fungsi tersebut secara berbarengan. Untuk mengoptimalkan fungsi sosialnya (social responsibility), Perum Bulog sebaiknya habis-habisan untuk membeli gabah dari petani.

Sedangkan untuk melaksanakan fungsi bisnisnya, Perum Bulog ditantang untuk membeli beras sebanyak-banyaknya dalam rangka mengokohkan ketersediaan beras secara nasional.

Baca Juga: Janji Ganjar Pranowo untuk Petani di Indonesia: Bikin Pendataan hingga Perkuat Fungsi Bulog Serap Pangan Lokal

Catatan kritisnya adalah apakah sumber daya manusia yang kini tersedia di Perum Bulog bakal mampu menggarap kedua tugas yang cukup berat ini?

Keraguan ini muncul, karena selama ini, kiprah Perum Bulog di bidang bisnis, belum ada yang pantas untuk diteladani. Bahkan kalau kita mau mengevaluasi kinerja bisnis Perum Bulog sejak berganti status menjadi BUMN, pasti masih jauh dari yang diharapkan.

Prestasi menonjolnya justru lebih tampak dari fungsi sosial yang diembannya. Salah satu contoh yang menarik dibahas adalah terkait dengan kepiawaiannya Direktur Utama dan Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog dalam melobi produsen beras dunia sekelas India untuk mau mengekspor berasnya ke negara kita. Atas lobinya itu, kita dapat jatah 1 juta ton beras impor untuk tahun ini.

Baca Juga: Wartawan Tribun Ambon Dikeroyok, Kepala PT Jasa Prima Logistik Bulog Maluku Jadi Tersangka

Sebagai operator pangan, menghadapi panen raya padi beberapa bulan ke depan, Perum Bulog memikul tugas yang cukup berat. Perum Bulog diminta untuk turun ke lapangan membeli hasil panen para petani.

Halaman:
1
2
3
Sumber: Medsos WhatsApp@generasi paska'45 jateng

Berita Terkait