DECEMBER 9, 2022
Otomotif

Rachmat Kaimuddin: Pemerintah Perhatikan Pembangunan Stasiun Pengisian Daya untuk Kendaraan Listrik

image
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Rachmat Kaimuddin dalam diskusi kendaraan listrik untuk zero emisi bersama 'International Council on Clean Transportation' (ICCT) di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Februari 2024. ANTARA/Abdu Faisal

ORBITINDONESIA.COM - Pembangunan infrastruktur stasiun pengisian daya (charging) kendaraan listrik (EV) menjadi perhatian pemerintah. Demikian diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Rachmat Kaimuddin.

"Pembangunan itu terutama di tempat umum, hunian vertikal (seperti apartemen atau rumah susun), dan lokasi strategis yang memiliki jumlah 'heavy user electric vehicle' yang tinggi," lanjut Rachmat Kaimuddin di Jakarta Pusat, Rabu, 28 Februari 2024.

Rachmat Kaimuddin bicara dalam diskusi kendaraan listrik untuk zero emisi bersama 'International Council on Clean Transportation' (ICCT) di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Dampak Konflik di Laut Merah, Pabrik Mobil Listrik Tesla di Jerman Terpaksa Berhenti Berproduksi

Rachmat optimistis titik-titik pemasangannya akan terus bertambah, seiring pertumbuhan minat produsen otomotif memasok kendaraan listrik ke Indonesia.

"Sambil pertumbuhan ini berjalan, kami akan meninjau secara teratur pemasangan 'charging'-nya. Presiden juga memberi persetujuannya agar kami mendorong pembangunan charging ini di tempat-tempat umum yang banyak, dan juga dimudahkan," kata Rachmat.

Hasil studi peneliti ICCT menyebut, jumlah infrastruktur pengisi daya di tempat umum yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan dua juta kendaraan listrik pada 2030 sebanyak 25.600.

Baca Juga: Irwin Tristanto: Ingin Gunakan Mobil Listrik? Perhatikan Waktu dan Rencana Perjalanan

Menurut hasil studi yang ditulis oleh Tenny Christiana, Logan Pierce, Chelsea Baldino, dan Jacob Schmidt, investasi yang dibutuhkan untuk membangun 25.600 unit stasiun pengisi daya kendaraan listrik mencapai 597 juta dolar AS (atau Rp8,86 triliun), yang dapat ditutup dari belanja pemerintah dan swasta.

Sementara itu, PT PLN saat ini telah menyuplai listrik untuk 1.124 SPKLU dan 1.839 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 427 lokasi. PLN juga menawarkan layanan pemasangan perangkat pengisian daya kendaraan listrik di rumah.

Rachmat menanggapi, situasi saat ini yang belum mencapai jumlah ideal menurut hasil studi, bukan berarti menjadi hambatan membeli EV.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Target 200 Ribu Unit Mobil Listrik Terjual Setiap Tahun

Karena, banyak produsen otomotif yang memberi servis berupa perangkat pengisi daya rumahan (home charging) dan menyediakan jaringan diler yang memiliki layanan isi daya kendaraan listrik buatan mereka.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait