DECEMBER 9, 2022
Internasional

Upaya ASEAN Mewujudkan Perdamaian di Myanmar, yang Kini Dipimpin Junta Militer

image
Presiden Joko Widodo (tengah) memberikan palu sidang sebagai simbol penyerahan Keketuaan ASEAN 2024 kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone (kanan) usai pidato penutupan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Kamis (7/9/2023). ANTARA/FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/foc. (ANTARA FOTO/ZABUR KARURU)

Sejak awal 1990-an, China sudah menjadi mitra pembangunan ekonomi penting bagi Laos, dan juga Kamboja. China menjadi sumber investasi asing langsung terbesar Laos di luar ASEAN.

Besarnya investasi China di Laos, termasuk untuk membangun jalur kereta api China-Laos, telah memperbesar pengaruh China di Laos, sampai negara ini disebut sebagai "satelit" China.

Ternyata, kekhawatiran itu terlalu berlebihan karena dalam urusan politik dan kebijakan luar negeri, Laos cenderung independen.

Baca Juga: KTT ASEAN Sudah Berakhir, Polisi Hentikan Rekayasa Lalu Lintas Kawasan Jakarta

Survei yang diadakan Yusof Ishak Institute di Singapura pada 2023 menunjukkan pengaruh China memang besar di Laos tapi perlahan memudar.

Namun, menurut survei itu, China yang bertambah agresif dan persaingan China-Amerika Serikat yang kian dalam, memaksa Laos perlahan mengambil sikap netral dan mendekati negara-negara ASEAN, Uni Eropa, Australia, Jepang, dan Korea Selatan.

Laos tak mau ditarik-tarik oleh siapa pun, kendati mungkin terbelit utang menggunung dari China.

Baca Juga: Sandiaga Uno: CElebrASEAN Expo 2023 adalah Sarana Promosi Produk Ekonomi Kreatif

Negara yang tak memiliki lautan dan dikurung China, Myanmar, Thailand, Vietnam dan Kamboja itu, sebenarnya memiliki riwayat netral, saat Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet menyebar ke Asia Tenggara.

Sampai pemerintahan komunis berkuasa sejak Desember 1975 setelah menumbangkan monarki Laos, negara itu aktif berbaikan dengan semua tetangga, khususnya Thailand dan Vietnam.

Laos berusaha merangkul lagi netralitas, dalam rangka menjalankan amanat memimpin ASEAN selama satu tahun ke depan. Apalagi keinginan itu mendapatkan dorongan dari model troika yang diadopsi ASEAN tahun lalu di Indonesia.

Baca Juga: Event CElebrASEAN Expo 2023 Banyak Diminati Negara Sahabat di KTT ASEAN

Model konsultasi informal di antara ketua ASEAN saat ini (Laos), sebelumnya (Indonesia), dan mendatang (Malaysia) itu, bisa membuat Laos terkawal independen sehingga Konsensus Lima Poin tidak jalan di tempat.

Halaman:
Sumber: Antara

Berita Terkait