Mayjen TNI (Purn) Dr. Saurip Kadi: Prabowo–Gibran Sebagai Solusi Kebangsaan Kekinian
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 29 Januari 2024 16:20 WIB
Dosa turunan anak keluarga miskin harus miskin juga terus berlanjut. Dan kesemuanya itu baru dicoba untuk diakhiri sejak pemerintahan JKW, melalui sejumlah kebijakan “pro-rakyat”.
PS Telah Selesai Dengan Dirinya dan Niscaya Bakal Bikin Sejarah
Kebenaran resep warisan leluhur dalam urusan dapur bahwa untuk “mencuci ikan asin kering hanya akan efektif manakala dengan air garam” telah dibuktikan sendiri oleh JKW.
Baca Juga: Seratusan Perempuan Buruh Tani di Situbondo Jawa Timur Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
Dirinya yang bukan bagian masalah masa lalu dan juga bukan konglomerat kroni penguasa terdahulu, ternyata belum berhasil menghentikan praktek Oligarki, Mafia dan KKN di negeri ini.
Contoh tak terbantahkan dalam program penertiban tata kelola Rumuh Susun. JKW lah yang sewaktu sebagai Gubernur DKI Jakarta yang pertama kali memulai penataan pengelolaan sebagaimana ketentuan UU.
Dalam praktiknya sampai hampir selesai 2 kali masa jabatan sebagai presiden, kasus tersebut terus diterlantarkan begitu saja, bahkan tak peduli bahwa kebijakan yang dirintisnya telah membuat sejumlah warga Rusun tak berdosa dikriminalisasi sekalipun, dan yang mengenaskan hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan diselesaikannya.
Belenggu realitas berupa aturan main kenegaraan yang amburadul, dan besarnya residu masa lalu termasuk praktek oligarki sebagaimana dijelaskan di atas, serta bobroknya etika moral sebagian besar elit bangsa yang memilih menjadi penyembah berhala (materi, pangkat dan jabatan) mustahil bisa diselesaikan dengan cara-cara biasa dan atau normatif, apalagi model intelektual di perguruan tinggi.
Di situlah kejujuran dan kejelian seorang JKW dalam memilih PS, karena PS yang telah selesai dengan dirinya dan karena “beban” masa lalunya, dengan kesempatan menjadi presiden niscaya sisa hidupnya akan diabdikan untuk “menebus dosa” dengan membikin sejarah Indonesia ke depan yang indah.
Penulis yang kebetulan mengenal PS karena 1 Angkatan di AKABRI, meyakini kalau karakter model PS lah yang cocok untuk menghentikan carut marut bangsa yang sudah terlanjur akut.
Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mutasi Ratusan Pati dan Pamen, Inilah Nama-nama di Antaranya
Sangat mustahil kalau PS akan membiarkan kebobrokan praktik kekuasaan kenegaraan yang ada, bahkan sebaliknya dengan tegas dan “garang” PS akan mengakhiri semua itu.