DECEMBER 9, 2022
Nasional

Prabowo Subianto: Kekerasan Akan Memecah Belah Bangsa dan Bukan Jalan Menuju Kekuasaan

image
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan sambutan saat menghadiri acara Relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat for 02 (ETAS) di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2024). ETAS mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

ORBITINDONESIA.COM - Calon Presiden Prabowo Subianto, hari Senin, 22 Januari 2024 malam, menegaskan, kekerasan bukanlah jalan menuju kekuasaan.

Menurut Prabowo Subianto, yang kalah dua kali dalam Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, kekerasan hanya akan memecah belah bangsa dan mengancam keutuhan NKRI.

Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto mengatakan hal itu di hadapan relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat (ETAS) di Jakarta. Prabowo membagikan pelajaran yang dia petik selepas Pilpres 2019.

Baca Juga: Survei PUSAD Universitas Muhammadiyah Surabaya: Prabowo-Gibran Idaman Anak Muda Muhammadiyah di Jawa Timur

“Waktu saya kalah (di Pilpres 2019), pengikut saya waktu itu sangat tegang. Banyak yang marah, ribuan sampai di Jalan Thamrin. Saya datang ke situ, banyak korban ketegangan," lanjutnya.

"Ada anak muda, dia kena gas (air mata), dia lihat saya, teriak, Pak Prabowo kami siap mati untuk Bapak. Saya shock. Saya bilang berhentiSaya tidak mau kau mati untuk saya,” kata Prabowo di hadapan relawan ETAS.

Prabowo melanjutkan, saat itu ia memutuskan rekonsiliasi menjadi jalan terbaik selepas kalah di Pilpres 2019.

Baca Juga: Perguruan Silat dan Pelaku Seni Budaya Jawa Barat Ini Dukung Prabowo-Gibran

“Saya waktu itu benar-benar berpikir, daripada saya jadi presiden melalui jalan kekerasan, lebih baik saya gak jadi presiden,” kata Prabowo, yang saat ini kembali maju di Pilpres 2024 bersama Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo, dalam pidato politiknya itu, menilai bangsa yang terpecah belah masih menjadi ancaman.

Namun, ancaman itu dapat dijawab oleh para pemimpin bangsa, karena sering kali perang saudara dan konflik muncul akibat ego para pemimpinnya.

Baca Juga: Survei Charta Politika: Prabowo-Gibran 42,2 Persen, Ganjar-Mahfud 28,0 Persen, Anies-Muhaimin 26,7 Persen

“Rakyat kita itu sangat terpengaruh oleh pemimpin-pemimpinnya,” ujar Prabowo.

Halaman:
1
2
3
Sumber: Antara

Berita Terkait