Satrio Arismunandar: Sastra Sufistik Pentingkan Konsep Cinta Sebagai Kekuatan Transformatif di Jalan Spiritual
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 25 Januari 2024 20:01 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Sastra sufistik menekankan pentingnya pengalaman langsung akan keilahian dan konsep cinta sebagai kekuatan transformatif di jalan spiritual. Hal itu dikatakan Sekjen SATUPENA, Dr. Ir. Satrio Arismunandar.
Satrio Arismunandar mengomentari diskusi tentang sastrawan Abdul Hadi WM dan sastra sufistik. Diskusi di Jakarta, Kamis malam, 25 Januari 2024 itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai penulis senior Denny JA.
Diskusi yang dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan pembicara sastrawan Jamal D. Rahman. Diskusi itu dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Amelia Fitriani.
Menurut Satrio, sastra sufistik sering kali menggunakan alegori, metafora, dan bahasa simbolik untuk menyampaikan kebenaran dan wawasan spiritual.
“Sufisme adalah dimensi mistik dan spiritual Islam. Ini telah dijelaskan dalam berbagai cara, dan esensinya dapat dipahami melalui beberapa prinsip dan praktik utama,” tutur Satrio.
Satrio memaparkan, tasawuf mencakup beragam keyakinan dan praktik, dan penafsirannya mungkin berbeda-beda di antara tarekat Sufi yang berbeda. Namun, ada beberapa aspek kunci yang menangkap esensi tasawuf.
Baca Juga: Cendekiawan Asal Flores NTT Ignas Kleden Dikabarkan Meninggal: SATUPENA Turut Berduka
Pertama, cinta dan pengabdian. “Inti tasawuf adalah konsep cinta ilahi. Para sufi sering berbicara tentang cinta yang kuat dan penuh gairah kepada Tuhan dan rasa pengabdian yang mendalam,” ujar Satrio.
“Cinta ini dipandang sebagai kekuatan transformatif yang dapat mengarah pada kesatuan spiritual dengan Yang Ilahi,” lanjut doktor Filsafat dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI ini.
Kedua, perjalanan jiwa (tariqat). “Tasawuf sering digambarkan sebagai jalan atau perjalanan menuju Tuhan. Perjalanan ini melibatkan disiplin diri, pemurnian jiwa, dan pengembangan kebajikan,” ucap Satrio.
Baca Juga: Kilas Balik Jejak Langkah Satupena Jawa Timur Beserta Koordinatornya Akaha Taufan Aminudin
“Para sufi berusaha untuk melampaui ego dan keterikatan material untuk mencapai kedekatan spiritual dengan Tuhan,” jelasnya.