DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Haidar Bagir: Membedah Ilusi Identitas Arab di Indonesia

image
Haidar Bagir tentang identitas Arab di Indonesia.

Maklum, istri (pertama) beliau di Indonesia belum lama meninggal dunia, sedang beliau masih memiliki keluarga pertamanya di Hadramaut—sebelum migrasi ke Indonesia.

Tetapi masa-masa tinggal di Indonesia telah begitu berkesan, bahkan di hati kakek saya itu, sehingga prospek tinggal kembali di Hadramaut sama sekali sudah tak menarik baginya.

Bahkan, negeri kelahirannya itu sudah tak lagi menjadikan masa pendek “percobaan” tinggalnya di sana menyenangkan. Ingat, kakek saya itu adalah seorang wulayti (Yaman asli, kelahiran Yaman).

Baca Juga: PALING BARU, Contoh Naskah Khutbah Shalat Ied Idul Adha 2023 dalam Bahasa Madura, Kisah Kesabaran Nabi Ibrahim

(Untuk kisah Muhammad Bagir Alhabsyi, dan ayahnya Hasan Alhabsyi, sila baca Sang Penggugat dari Pasar Kliwon: Biografi Muhammad Bagir Alhabsyi, susunan Mustofa Najib, yang akan terbit tidak lama lagi).

Jadi, jangankan generasi saya atau generasi ayah saya, bahkan kakek saya pun lebih merasa nyaman dan belakangan lebih mencintai tinggal di Indonesia ketimbang negeri kelahirannya sendiri.

Maka, setelah hanya beberapa bulan di sana, kakek saya memutuskan pulang dan tanpa ragu tinggal di Indonesia sampai akhir hayatnya.

Sesungguhnya banyak orang keturunan Yaman di Indonesia punya perasaan yang sama. Mereka lebih mencintai dan merasa diri sebagai orang Indonesia ketimbang orang Yaman—meski tak sedikit yang tetap menyimpan kerinduan alami untuk, setidaknya, pernah berkunjung ke sana.

Baca Juga: BRI Kembali Jadi Sponsor Utama, Kompetisi Liga 1 Menggerakkan Ekonomi Rp9 Triliun,

Bahkan kaum ‘Alawiyin/habaibnya—dan ini berbeda dengan Alawiyin di Malaysia atau Singapura, misalnya—tak ada lagi yang menyematkan gelar sayyid di depan namanya.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8

Berita Terkait