Bisnis Judi Online, dan Kaitannya dengan Kasus Polisi Tembak Polisi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 13 Agustus 2022 21:48 WIB
Bukan hanya di Indonesia, Di China juga masalah judi dan game serta pinjol itu sudah mengkhawatirkan pemerintah China. Itu sebabnya Financial Ant, Jack Ma dapat masalah dan gagal IPO karena tidak mau membuang aplikasi yang bisa diakses untuk fasilitas berjudi.
Bahkan pemerintah China membatasi jam game non judi yang bisa di akses anak anak. Itupun Pemerintah juga membatasi usia untuk bisa mengakses game online non judi. Karena pemborosan waktu sama rusaknya dengan judi online bagi orang dewasa.
"Memang tidak mudah menghapusnya. Seperti situs pinjaman online yang terus bermetamorfosis menjadi nama-nama baru dan situs-situs baru, begitu juga judi online. Tapi kalau pemerintah MAU dan ada niat baik, juga engga sulit menghapusnya.
Di China fitur bank digital TIDAK bisa mengakses semua transakasi online yang berkaitan dengan judi dan pinjol. Debit Card dan Credit Card juga TIDAK bisa divalidasi untuk transaksi online judi maupun game.
Baca Juga: Persib Bandung Melawan PSIS Semarang, David da Silva Sumbang 2 Gol
Itu tertuang dalam UU reformasi IT. Atas dasar itu Cina kini terus fokus pada penyelidikan dan akan menghancurkan jaringan organisasi kriminal offshore yang terlibat dalam merekrut penjudi online Cina,” kata teman saya di China.
Kapolri sudah perintahkan kepada seluruh POLDA untuk cepat memberantas Judi online itu. Ya, POLRI punya tugas besar dan serius untuk membersihkan dunia digital dari sampah-sampah yang dapat merusak generasi emas Indonesia.
Dan itu bukan hanya POLRI, elite politik dan pejabat terkait juga mau membersihkan diri, termasuk kalau bisa, pengusaha yang terlibat ambil aja. Suruh mutih di prodeo selama 10 tahun. Mengapa?
Daya rusak mereka lebih jahat dari teroris. Jadi SUDAH serharusnya pemerintah dan DPR membuat RUU tentang bank digital dan CC maupun Debit card yang illegal digunakan untuk mengakses situs judi dan game.