Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir: Kampus Kini di Era Kualitas Bukan Hanya Rutinitas
- Penulis : Abriyanto
- Senin, 07 April 2025 10:00 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir MSi mengatakan, perguruan tinggi saat ini berada dalam era kualitas dan bukan lagi sekadar menjalankan rutinitas.
Haedar Nashir di Makassar, Ahad, 6 April 2025 mengatakan, akreditasi dan perangkingan menjadi standar formal yang mencerminkan mutu institusi pendidikan tinggi.
Haedar Nashir mencontohkan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang sering bergantian masuk dalam 10 besar kampus terbaik nasional, serta diakui dalam pemeringkatan internasional.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Luncurkan Buku Jalan Baru Moderasi Beragama, Berisi Peran Aktif Haedar Nashir
“Kampus harus dikelola secara modern, efisien, efektif, dan berorientasi tujuan. Tidak boleh dikelola secara personal, berdasarkan relasi, keluarga, atau kelompok,” ujarnya saat mengisi kuliah tamu di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Prof Haedar juga menekankan pentingnya tata kelola kampus berbasis keahlian dan profesionalisme.
Ia mendorong agar kampus selalu bergerak maju dan progresif setiap tahun. Dosen yang memperoleh gelar doktor dan profesor diharapkan juga meningkatkan kontribusi dalam riset dan pengabdian, bukan hanya menuntut hak tanpa memenuhi kewajiban.
“Kalau tidak, dosen hanya akan menjadi beban. Kampus juga harus membangun ekosistem riset yang produktif, bukan sekadar formalitas,” tegasnya.
Ia menyebut universitas-universitas di Jepang seperti Nara University sebagai contoh kekuatan riset yang patut dicontoh. Unismuh, menurutnya, dapat mengembangkan riset sosial yang relevan dengan agenda kemajuan bangsa.
Di akhir kuliahnya, Prof.Haedar mengingatkan pentingnya komitmen seluruh civitas akademika terhadap nilai-nilai Muhammadiyah.
Baca Juga: Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir: Pemanfaatan Zakat untuk Makan Bergizi Gratis Perlu Didiskusikan
“Kampus bukan sekadar tempat mencari pekerjaan, tetapi ruang pengabdian dan ibadah. Harus ada komitmen ke-Muhammadiyahan yang kuat,” ujarnya.***