Syaefudin Simon: Puisi Denny JA di Makamku
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 27 Februari 2023 05:51 WIB
Aku adalah anak zamannya. Zaman di mana Koes Plus menjadi idola bocah dan anak-anak muda. Karena itu, menjelang aku wafat dan dimakamkan, aku ingin, pelayat menyanyikan lagu-lagu Koes Plus, di samping doa-doa yang lain.
Penyair Fatin Hamama, anggota komunitas WAG Ultah Rakyat Biasa, langsung memberi komentar.
Perempuan alumnus Al-Azhar University Mesir ini, menceritakan, suaminya – Dr. Muhammad Nursamad Kamba yang wafat 20 Juni 2020, waktu pemakamannya diiringi tembang Jawa yang dinyanyikan seniman Sudjiwo Tedjo.
Buya Nursamad Kamba, kata Fatin, memang sudah berpesan agar kalau meninggal, di makamnya dinyanyikan lagu Titi Kolomongso, oleh Sudjiwo Tedjo (yang juga pencipta lagu itu).
Sudjiwo Tedjo, memang sahabat karib dan “murid” Buya Nursamad. Maka, ketika Buya Nursamad wafat, Tedjo pun menunaikan pesan guru tasawufnya itu.
Satu lagi. Jonminofri, wartawan dan dosen jurnalistik, menanggapi cuitan Budiman Sudjatmiko. Jon menyatakan, jelang kematiannya, ia ingin mendengar lagu-lagu Koes Plus, Leonard Cohan, Queen, dan classic rock Philharmonic Orchestra.
Sedangkan ketika pemakaman, tambah Jonminofri, dirinya tak ingin apa pun. Sebab aku sudah tidak bisa mendengar.
Lalu, wartawan senior Dr. Satrio Arismunandar bertanya padaku. “Bro Simon, apa yang kau inginkan untuk mengiringi kepergianmu menuju keabadian?”
Baca Juga: BRI Liga 1: PSS Sleman Melawan Persikabo 1973, Laskar Pajajaran Raih Kemenangan Pertama