Inilah 12 Contoh Puisi Hari Natal yang Sangat Menyentuh Hati, Cocok untuk Dibacakan Bersama Keluarga
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 25 Desember 2022 15:14 WIB
ORBITINDONESIA – Merayakan Hari Natal bisa dilakukan dengan cara apapun, termasuk membacakan puisi Natal yang menyentuh hati.
Membacakan puisi di Hari Natal cocok untuk dilakukan bersama keluarga ataupun orang-orang tersayang.
Berikut ini contoh puisi yang bisa kamu bacakan bersama keluarga ataupun orang-orang tersayang sambil merayakan Hari Natal.
Baca Juga: Budayawan Ridwan Saidi Meninggal Dunia Usai Koma, Ini Penyebabnya
"JALANKU"
Kupakai baju baru
Kukenakan celana berwarna biru
Aku hadir ke perayaan ultah-Nya
Walau tak punya
Sebuah kado yang dipersembahkan
Namun Ia tetap terbuka
Berkat-Nya laksana air
Terus mengalir
Tak pernah berhenti
Maaf jika hanya bisa
Memanjatkan doa
Menjalankan perintah
Membagi kasih
Hingga ajal datang
Menjemput
Baca Juga: Cilacap Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 5,3, Tidak Ada Potensi Tsunami
"DAMAI BAGI DUNIA"
Semua umat bernyanyi
Memuji Allah yang telah memberikan petunjuk
Jalan terang untuk hidup manusia
Jalan keselamatan bagi kita
Jalan penuh cahaya
Terang meninggalkan kegelapan
Yang sering menyesatkan manusia
Dalam jalan kesengsaraan
Petunjuk-Mu senantiasa
Bawa dunia dalam suka cita
Membuat dunia serasa surga
Umat manusia saling cinta
Tanpa benci hanya cita
Bagi semesta dan seluruh isinya
"PERCAYA SENANTIASA"
Meski tirai malam
Gelap dan sunyi
Tapi jangan takut
Cahaya akan tetap datang
Lewat rembulan dan bintang
Kecil cahayanya tidak mengapa
Karena walau kecil
Saat benderang datang
Dunia akan kembali girang
Sehingga suka cita akan tiba
Mewarnai semesta
Sehingga terhapuslah
Semua duka dan semua luka
Jika masa itu telah tiba
Semoga semua bisa menerima beda
Semua manusia saling bahu membahu
Mewujudkan dunia yang ramah
Bagi seluruh manusia
Tanpa memandang beda
Bahasa, kulit, maupun agama
"TUGAS KITA"
Walau tak ada nama yang kupunya
Meski baru kukenali dunia
Tak akan mungkin kulupa
Kurasakan suka di dada
Damai adalah nafasku,
Berbagi kasih adalah jalan hidupku
Semoga berkah ini terlimpah pula untukmu
Berbagialah manisku
Hiduplah dengan kasih,
Tebarlah kebajikan di bumi
Warnai dunia
Dengan kasih sayang kepada semua
Sebab, tugas kita hanya butuh menjadi manusia
Baca Juga: Natal dan Tahun Baru, Mukhlis Basri PDIP: Semoga Umat Kristen Suka Cita dalam Kebhinekaan
"PENUHILAH DUNIA DENGAN CINTA"
Berusaha mengusir gulita pada dada
Hidup hanya sekali
Jika bisa mencintai
Mengapa pula harus melukai
Bukankah kita sama-sama punya hati
Bukankah kita sama-sama manusia
Punya akal dan nurani
Seharusnya kita mencontoh matahari
Memberikan semua yang dimiliki
Tanpa pernah berharap yang diberi
Akan kembali
Dengan cinta kasih
Dunia pasti akan lebih bersahabat
Membuat hidup manusia jauh bermartabat
Meski tak mudah
Bukan berarti mustahil
Membuat dunia menjadi nyawan
Untuk ditinggali bersama dalam balutan
Kerukunan dalam perbedaan
Bukankah kita sudah tahu
Bahwa buat apa menjadi abu
Hanya karena diadu
Mereka yang suka main dadu
Kita mungkin pernah bertanya
Pada diri dan hati
Tentang makna
Apa yang didapat pada hidup
Yang singkat dan cepat ini
Di saat hidupku kosong
Tuhan, Engkau datang tuk tenangkan
Hatiku yang tengah gundah
Dihantam sejuta masalah
Kepada yang berkenan tuk percaya
Ia akan hadir untuk-Mu
Tuk mengampuni dosa-dosa kita
Mendekatlah kepada-Nya,
Jangan hanya datang saat ada masalah
Tapi datangnya kapan saja
Agar petunjuk-Nya senantiasa
Tersedia untukmu dan untukku
Natal merupakan saat paling bahagia di dunia
Berkah suka cita pasti mengudara
Bagikan suka cita kepada seluruh dunia
Penuhilah dunia dengan kasih dan cinta
"BERKAH NATAL"
Berkah Natalku adalah cinta kasih Allah
Anugrah
Ampunan
Damai
Sejahtera
Akankah Natal ini menjadi terang?
Natalku penuh suka cita
Penuh akan cinta
Akankah Natalku menjadi terang?
Natalku dirahmati Tuhan
Kebahagiaan dari-Nya
Akankah senantiasa berkelimpahan?
Natalku pasti bertumbuh
berbuah dan memberi berkat
Natalku akan mendamaikanmu
Bersama akan kita isi dunia
Dengan suka cita
Sesama manusia
Meski kita punya banyak beda
Baca Juga: Ini Dia Eveline Ovilia, Asisten Pribadi Baru Raffi Ahmad, Gajinya Bikin Baim Wong Istighfar
"JANGAN RISAU"
Pendamlah untuk dirimu sendiri
Sekarang kamu adalah
Pembawa cinta atas
Nilai-nilai kemanusiaan
Diamlah sembari renungkan
Hidup
Mati
Datang
Pergi
Tak ada gelap yang tak mampu
Diterangi Cahaya-Ku,
Mengalir dalam nadimu
Singkirkan sedih dan gundah
Dari dalam hatimu
Aku berada dalam kuasa-Mu
Hidup matiku hanya untuk-Mu
Beri ruang kehangatan untuk kita.
Supaya lahir keajaiban
Menjadi pelerai saat terjadi pertengkaran
Jangan takut berbuat kebenaran
Sebab Tuhan akan melindungiku
Dari kejahatan demi kejahatan
Baca Juga: Serial HBO The Last of Us, Mengenal Virus Cordyceps yang Menyebabkan Umat Manusia Nyaris Punah
"MASIH"
Masih adakah tujuan? Kenapa kita ada di sini?”
Tanya anak kecil ketika Natal mulai menyapa.
Aku tak lelah berharap pada suatu hari nanti aku bakal tahu
alasan kita mengapa berdiri di sini, di hadapan salju,
membunyikan lonceng ini ketika orang-orang lewat,
ketika jutaan salju berhamburan
turun dari angkasa.”
Ibunya hanya tersenyum melihat anaknya berdiri
dengan tubuh yang bergetar
karena dinginnya cuaca
bersenandung dan bermain
tetapi sebelum petang berakhir, ia telah temukan
makna Natal yang terpenting.
Baca Juga: Natal dan Tahun Baru, Mukhlis Basri PDIP: Semoga Umat Kristen Suka Cita dalam Kebhinekaan
"SEKADAR ANGAN"
Bunyi lonceng-lonceng dan genta-genta
bersahutan pada hari natal
lagu-lagu natal yang sudah kita hafal
betapa indah berkah dari langit
“damailah penduduk di bumi, di antara manusia yang tunduk kepadaNya!”
seandainya pada hari natal
semua lonceng dan genta di seluruh gereja
tanpa lelah melagukan tembang sama
“damai dan sejahteralah penghuni bumi, diantara manusia yang bersujud kepadaNya!”
barangkali kita lantas putus asa
dan merasa terluka
ketika damai di bumi sudah langka
saat hasrat makin berkuasa manusia
bumi terasa sesak dan mengerikan
ketika tembang kedamaian
menjadi suatu impian
semoga damai di bumi tak hanya
sekedar angan
Baca Juga: Pesan Natal 2022, Mahfud MD: Beragama adalah untuk Membuat Kenyamanan Diri Sendiri dan Orang Lain
"SAAT NATAL TIBA"
Malam Minggu. Hatiku ketar-ketir.
Ku tak tahu apakah demokrasi dapat mengantarku
ke pelukanmu dengan cara saksama
dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.
Sebelum Ahad tiba, anarki bisa saja muncul
dari sebutir dengki atau sebongkah trauma,
mengusik undang-undang dasar cinta, merongrong
pancarindu di bibirku, dan aku gagal
mengobarkan Sumpah Pemuda di bibirmu.
"RINDUKU YANG FULL"
Tumpah di atas macetnya jalanan
Sebelum aku tiba di pangkuanmu
Suka citaku sudah pulang duluan,
Aku akan datang kemudian.
Judul puisiku sudah berangkat duluan,
Isi puisiku
Masih menambal ban di pinggir jalan.
Bau makanan kesukaan menguar dari dapur
Kenangan
Masihkah kau akan menyambut hangat hadirku
Dalam kondisi yang tak berarturan
Yang sudah terlampau rindu pada aroma
Jalanan kampung halaman
Baca Juga: 19 Karya Budaya Sumatra Barat Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
"APAKAH KEDAMAIAN ITU?"
Ia tidak suka berdebat
Mengenai makna kedamaian.
Bagiku kedamaian adalah duduk di depan TV
Menonton Nobita, Soneo, dan Giant
Tertawa dan saling percaya
Menghabiskan hari hingga tiba senja
Kadang banyak yang lupa
Mereka memilih kenyang dan prestasi
Dan lupa pada pentingnya merasakan damai
Dalam hidup yang sungguh singkat ini
Bukankah tanpa damai
Beras tak dilahirkan padi
Tak akan ada prestasi
Ketika perang semakin ramai
Demikianlah contoh puisi di Hari Natal yang dapat kamu baca pada saat merayakan natal bersama keluarga atau orang tersayang.
Melalui beberapa contoh puisi natal di atas, kamu bisa merayakan Natal dengan lebih khusyuk. Selamat natal. Semoga contoh puisi natal yang disajikan dapat bermanfaat.***