DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Terusirnya Warga Ahmadiyah dari Tanahnya Sendiri di NTB dalam Puisi Esai Denny JA

image
Puisi Esai Denny JA tentang Terusirnya Penganut Ahmadiyah yang Terusir dari Tanah Mereka di NTB.

Oleh Zuhairi Misrawi *

ORBITINDONESIA - Denny JA dalam puisi esainya yang sangat apik mampu menjelaskan secara gamblang derita dan nestapa kaum Ahmadiyah di Nusa Tenggara Barat (NTB), 2006-2022.

Setelah reformasi, Indonesia masih menyisakan agenda besar untuk memastikan hak asasi manusia benar-benar ditegakkan. Hal tersebut menjadi amanat konstitusi, yang sejatinya perlu mendapat perhatian serius, bahkan harus diprioritaskan.

Denny JA dalam buku puisi esai, Jeritan Setelah Kebebasan, menjelaskan secara gamblang tantangan, masalah, dan agenda genting yang harus direspons secara konstitusional pula agar Indonesia menjadi taman sari toleransi dan perdamaian, sebagaimana tertera dalam slogan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Juga: Konflik Suku Dayak dan Madura di Sampit 2001 dalam Puisi Esai Denny JA

Nenek moyang kita sudah mengingatkan, pada hakikatnya negeri ini mempunyai kekhasan dari aspek kebinekaan, baik dalam aspek agama, ideologi politik, suku, maupun bahasa. Kebinekaan menjadi kekuatan untuk membangun bangsa.

Sebab itu, konstitusi kita memberikan arah dan tujuan yang sangat jelas dalam berbangsa dan bernegara agar kita semua menjadikan hak asasi manusia sebagai pedoman dalam merawat kebinekaan.

Masalah besar yang harus dipecahkan adalah hak-hak kaum minoritas, kaum lemah, dan kaum terpinggirkan. Salah satu yang mendesak untuk mendapat perhatian adalah perihal hak konstitusional warga Ahmadiyah.

Diskriminasi dan persekusi yang dihadapi warga Ahmadiyah menjadi masalah serius, yang harus dipecahkan sesuai dan secara konstitusional.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait