Dengan Artificial Intelegence, Menumpahkan Keheningan ke Kanvas Lukisan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 28 November 2022 08:34 WIB
Kedua, dimana beda dan differensi lukisan saya dibanding orang lain yang menggunakan aplikasi lukisan yang sama. Ketiga, karakter apa yang ingin saya tampilkan dalam lukisan itu.
Baca Juga: TWO LEADERS AND ONE SUN, Dua Lukisan Esai Karya Denny JA Tentang Global Governance di G20
Esai ini menjawab tiga hal di atas dengan positif.
-000-
Pertama, kita bisa mengklaim karya pribadi walau eksekusi dari gagasan kita itu dibantu oleh banyak orang lain, atau oleh artificial inteligence. Karya pribadi itu tidak dilekatkan kepada tim eksekutor, tapi pada penggagasnya.
Saya mulai dengan kisah patung liberty di Amerika Serikat, yang tetap dianggap sebagai karya August Bartholdi.
Tanggal 28 Oktober tahun 1886, sekitar 136 tahun lalu, Fredrerich Aguste Bartholdi terpana. Statue of Liberty itu selesai sudah.
Baca Juga: Denny JA: Banyak Problem Dunia Kini Hanya Bisa Diatasi Dengan Global Governance
Patung itu dibuat sebagai hadiah dari rakyat Prancis untuk memperingati aliansi Prancis dan Amerika Serikat pada masa Revolusi Amerika.
Total tinggi patung itu 92,99 meter. Lebar patung 10,7 meter. Tinggi kaki patung saja sepanjang 7,65 meter. Total berat patung 225 ton. Patung terbuat dari bahan tembaga.