DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Bahaya Populisme Islam dalam Politik Indonesia

image
Syaefudin Simon dan Usman Kansong (Kanan)

Dalam pidato pengukuhannya sebagai Gubernur DKI Anies menyatakan: "Dulu kita semua pribumi, ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka. Kini saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri".

Politik identitas yang mengusung populisme Islam inilah yang dibahas panjang lebar dalam disertasi Usman Kansong, wartawan senior yang kini Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo, dalam disertasinya: "Mediatisasi Populisme Islam di Pilkada DKI 2017 (Pendekatan Struktural)".

Disertasi Usman ini membedah, seberapa jauh pengaruh media terhadap kehidupan masyarakat, terutama dalam politik.

Makin penting dan meningkatnya peran media dalam kehidupan disebut mediatisasi (mediatization). Lebih jauh, kian penting dan meningkatnya media dalam kehidupan politik disebut mediatisasi politik (mediatization of politics).

Baca Juga: Kasus Polisi Tembak Polisi, Dewan Pers dan PWI Dorong Wartawan Lakukan Liputan Investigatif

Usman mengambil sampel tiga media, harian Republika, Detik com, dan MetroTV dalam mediatisasi Pilkada DKI tadi. Kesimpulannya: Republika melegitimasi dan mengglorifikasi populisme Islam. Republika pro populisme Islam.

Sedangkan Detik.com bermain aman, menjaga stabilitas dan keseimbangan yang oleh Giddens disebut ontological security. Karena populisme Islam menyebabkan polarisasi masyarakat, pilihan detik.com ini sama dengan membiarkan keterbelahan publik terjadi.

Adapun Metro TV, simpul Usman, melawan gerakan populisme tersebut. Tindakan Metro TV ini, tulis Usman, menimbulkan resistensi dari kalangan populis muslim. Dampaknya, berita-berita Metro TV dideligitimasi mereka.

Di era reformasi, tulis Usman, populisme Islam cenderung digunakan untuk merebut kekuasaan politik dari tangan kalangan nasionalis, Tionghoa, atau Kristen dengan menjadikan demokrasi sebagai jalan. Mereka memainkan strategi demokrasi.

Baca Juga: Belum Daftar PSE di Kemenkominfo, Google Bakal Dihapus, Ini Alternatif Penggantinya

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait