Bayang-Bayang Penjajah dalam Diri: Membaca Ulang Black Skin, White Masks (1952) Karya Frantz Fannon
- Penulis : Irsyad Mohammad
- Rabu, 06 Agustus 2025 18:25 WIB

Dalam algoritma media sosial yang mengangkat standar kecantikan Eropa, dalam kurikulum sekolah yang lebih hafal sejarah Napoleon daripada sejarah kerajaan-kerajaan lokal, dan dalam pandangan bahwa validasi dari luar negeri selalu lebih berharga.
Fanon tidak menawarkan resep instan, tetapi memberikan fondasi untuk melawan: mengenali luka, memahami struktur yang melahirkannya, dan menolak untuk terus memakai topeng yang memisahkan kita dari diri sendiri.
Di situlah relevansi Black Skin, White Masks—bukan hanya bagi mereka yang berkulit hitam di dunia kulit putih, tetapi bagi semua masyarakat yang masih mencari cara untuk benar-benar merdeka, di dalam dan di luar kepala.***
Baca Juga: Resensi Buku Collapse (2005): How Societies Choose to Fail or Succeed Karya Jared Diamond