Catatan Denny JA: Mengejar Mission Impossible Kemandirian Energi Indonesia
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 30 Juli 2025 06:29 WIB

Dengan tangan-tangan berani, teknologi cerdas, dan keberanian moral, mungkin—hanya mungkin—yang dulunya “mission impossible” akan menjadi:
Mission Accomplished.
Namun kemandirian energi sejati tak hanya soal minyak dan gas. Ini juga tentang menyiapkan transisi ke energi terbarukan—matahari, angin, panas bumi—yang bersih dan lestari.
Baca Juga: Inilah Analisis Denny JA Tentang Berubahnya Gibran dari Si Samsul Menjadi Game Changer Pilpres 2024
Kemandirian yang visioner adalah yang memadukan kekayaan bawah tanah dengan kesadaran ekologis demi masa depan bumi dan bangsa.
Di balik gempita migas, mari sulap "kutukan minyak" menjadi berkah: alokasikan 20% keuntungan tiap sumur baru untuk green energy seed fund.
Bayangkan rig di Riau yang membiayai panel surya di Sumba atau mikrohidro di Halmahera. Di sini, tiap tetes minyak bukan akhir peradaban, tapi benih transisi adil yang menyatukan nadi industri dan napas bumi.
Baca Juga: Tentang Pemilu Curang, Efek Bansos, Sampai Hak Angket, Inilah Analisis Denny JA
"Bayangkan: Setiap barel minyak yang kita produksi hari ini, sebagian dananya dipakai untuk bangun panel surya di desa atau kincir angin di pesisir.
Dengan cara ini, minyak bukan sekadar bahan bakar, tapi 'jembatan' menuju energi bersih. Hasilnya? Indonesia tak hanya mandiri energi, tapi juga pelopor hijau di Asia Tenggara."
Kemandirian bukan sekadar soal cadangan dan produksi—tetapi keberanian menolak takdir yang diwariskan.
Baca Juga: Hilangnya Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dan Kisah 4 Presiden Menurut Analisis Denny JA
Kita tak hanya mengejar energi, tapi makna di baliknya: kendali atas masa depan,