Sedang Heboh di Medsos, Betulkah Superman Berjuang Membela Palestina?
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 18 Juli 2025 08:15 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Pertanyaan “Is Superman fighting for Palestine?” muncul dalam polemik di media sosial, setelah rilis film "Superman: Legacy" baru-baru ini. Polemik ini menyoroti ketegangan antara fiksi pahlawan super dan realitas geopolitik kontemporer, yakni aksi genosida oleh militer Israel di Gaza, Palestina.
Di tengah konteks global yang sarat konflik, penonton melihat makna simbolik dan politik dalam narasi film”Superman: Legacy” — bahkan jika tidak secara eksplisit menyebutkan Palestina.
Dalam film “Superman: Legacy,” digambarkan bahwa Superman melindungi sebuah bangsa kecil yang terkepung dan terancam oleh serangan militer dari kekuatan besar.
Baca Juga: Dikabarkan Henry Cavill tidak Perankan Superman Lagi, Sutradara James Gunn: Ini belum Waktunya
Film ini tidak menyebut nama negara secara langsung, tetapi narasi dan visualnya — termasuk adegan kehancuran, pengungsian warga sipil, serta nuansa perjuangan kemerdekaan — menimbulkan asosiasi dengan konflik nyata seperti yang terjadi di Palestina.
Akibatnya, banyak audiens dan pengamat budaya bertanya: “Apakah ini alegori dari konflik Palestina dan Israel?”
Media sosial dan forum internet dibanjiri spekulasi dan interpretasi: Sebagian orang mendukung representasi ini sebagai kritik halus terhadap kekerasan militer dan pembelaan atas nilai-nilai keadilan dan hak asasi.
Baca Juga: Warner Bros dan DC Studios Sudah Temukan Pemeran Baru Superman: Aktor David Corenswet
Sebagian lain menuduh film tersebut sebagai bentuk propaganda terselubung atau mengambil posisi dalam konflik yang sangat sensitif.
Beberapa kata kunci yang menjadi tren: “#SupermanForPalestine”, “#LegacyOfResistance”, “#SuperheroPolitics”
Superman Sebagai Simbol dan Budaya Pop
Baca Juga: Dwayne Johnson Dilaporkan Menuntut Agar Henry Cavill Diaktifkan Kembali ke Peran Superman
Superman selalu memiliki dimensi moral dan politis, bahkan jika tersirat. Karakter ini diciptakan pada 1938 oleh dua komikus Yahudi-Amerika (Jerry Siegel dan Joe Shuster), dan sering digunakan sebagai simbol pembela keadilan global.
Selama Perang Dunia II, misalnya, komik Superman secara simbolik melawan Nazi. Dalam beberapa dekade terakhir, adaptasi Superman juga menyentuh tema: intervensi militer asing, pengungsi dan krisis kemanusiaan, konflik etnis dan nasional.
Jadi, tidak mengherankan jika publik menafsirkan film ini dalam konteks konflik Palestina-Israel.
Apakah film ini secara langsung mendukung Palestina? Belum ada pernyataan resmi dari sutradara James Gunn atau Warner Bros bahwa film ini dimaksudkan sebagai dukungan eksplisit terhadap Palestina.
Namun, seni bersifat interpretatif. Ketika penonton melihat kemiripan visual dan naratif dengan situasi Gaza, Tepi Barat, atau pengungsi Palestina, maka makna tersebut menjadi sah dalam bingkai kritik budaya.
Film ini mencerminkan betapa politik dan hiburan kini semakin saling bersinggungan. Yang pro mengatakan, film ini membuka ruang diskusi tentang nilai-nilai keadilan, hak asasi manusia, dan empati terhadap yang tertindas.
Baca Juga: Perjuangan Christopher Reeve Memperoleh Peran Superman
Yang kontra mengatakan, film ini berisiko memantik polarisasi, terutama jika dianggap menyuarakan satu sisi konflik yang sangat kompleks.
Film "Superman: Legacy" memang tidak menyebut Palestina secara langsung, tetapi banyak penonton melihatnya sebagai alegori tentang perjuangan melawan penindasan, yang dalam konteks hari ini mudah dikaitkan dengan nasib rakyat Palestina.
Pertanyaan "Is Superman fighting for Palestine?" lebih mencerminkan kebutuhan kolektif akan simbol-simbol keadilan di tengah dunia yang diliputi ketidakpastian moral dan kekerasan. Apakah film itu benar-benar berpihak atau tidak, interpretasi publik menjadi bagian dari narasi yang tak terpisahkan.
Baca Juga: Film Superman Garapan James Gunn Langsung Pecahkan Rekor Jelang Penayangan Perdana di Amerika Utara
*Satrio Arismunandar, penggemar film dan pelanggan warteg di Depok, Jawa Barat. ***