DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Matahari Terbit di Ladang Minyak, Transisi Energi dan Ketakutan Oligarki Lama

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Apa yang bisa Indonesia pelajari dari sini?

Apakah kita akan menjadi pelari cepat di jalur baru ini? Ataukah kita akan menjadi museum hidup dari zaman energi fosil?

Dengan potensi matahari sepanjang khatulistiwa, Indonesia sebetulnya bisa menjadi negeri cahaya.

Baca Juga: Inilah Hasil Hitung Cepat LSI Denny JA di Berbagai Daerah, Pilkada Jakarta Belum Bisa Disimpulkan Pemenangnya

PLTS atap kini mulai hadir di pesantren, desa-desa, dan sekolah. Tapi pada saat yang sama, Indonesia masih menjadi eksportir besar batubara dan sedang membuka smelter nikel demi baterai dunia.

Ini tanpa jaminan bahwa rakyatnya juga jadi bagian dari masa depan itu.

Selama kita masih terjebak dalam batubara dan birokrasi, matahari akan terus bersinar tanpa membawa kuasa.

Baca Juga: LSI Denny JA Sebut Angka Golput Pilkada 2024 di 7 Provinsi Tinggi, Ini Alasannya

Bayangkan ini akan terjadi. "Di satu desa di Flores, 300 keluarga kini mengelola micro-grid surya. Listrik tak lagi dari PLN, tapi dari koperasi warga. 

Tagihan turun 70%, dana dialihkan ke sekolah dan klinik. Ini bukti: transisi energi bisa dimulai dari bawah. Itu momen ketika kuasa tak dipegang oligarki, tapi oleh tangan yang menanam panel di atap sendiri."

Untuk membangun baterai hijau, dunia memburu litium, kobalt, dan nikel.

Baca Juga: Catatan Akhir Tahun Opini Publik LSI Denny JA: Publik Pro 7 Program, Tapi Sangat Kontra Pilkada Dipilih DPRD

Kongo digali. Bolivia ditekan. Indonesia ditawar.

Halaman:

Berita Terkait