DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Bangkitnya Negara Minyak Melawan Super Power Dunia

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Pertanyaannya: bisakah lembaga yang dibangun untuk mempertahankan harga minyak menjadi mitra dalam masa depan tanpa minyak?

Banyak yang meragukan kekuatan OPEC. Di beberapa momen, kartel ini gagal mengontrol harga, seperti pada tahun 1986 dan 2020.

Spekulan, perang, dan teknologi sering kali lebih berpengaruh ketimbang keputusan kuota.

Baca Juga: Analisis Denny JA: Setelah Amerika Serikat Menjatuhkan Bom ke Iran

Namun dalam banyak kasus, hanya dengan mengedipkan mata, OPEC mampu menggetarkan pasar dunia.

Maka OPEC bukanlah dewa. Tapi ia juga bukan boneka. Ia adalah tuan harga—tokoh yang tak bisa diabaikan dalam drama energi global.

–000–

Baca Juga: Analisis Denny JA: Indonesia Jadi Tempat Paling Aman Jika Pecah Perang Dunia Ketiga

Indonesia: Dari Pemain Menjadi Penonton

Indonesia pernah menjadi anggota aktif OPEC (1962), sebagai simbol kedaulatan energi.

Namun ketika kita menjadi net importer, kita mundur (2008), lalu kembali sebentar (2016), dan akhirnya kembali nonaktif.

Baca Juga: Analisis Denny JA: Dari Gencatan Senjata Iran-Israel Menuju Masa Depan Palestina Merdeka?

Kita seperti penonton yang pernah di panggung utama. Kini, kita harus memilih: ikut permainan besar, atau membangun permainan sendiri—dengan energi terbarukan, efisiensi, dan kemandirian.

Halaman:

Berita Terkait