Menko Airlangga Hartarto Temui Mendag AS Howard Lutnick Bahas Lanjutan Negosiasi Tarif
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 10 Juli 2025 19:17 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick dan Ketua Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer guna membahas kelanjutan negosiasi tarif.
Delegasi Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diterima langsung oleh Pemerintah AS untuk membahas kelanjutan dari proses perundingan tarif.
"Hal ini mencerminkan kuatnya komitmen untuk menjaga stabilitas hubungan dagang antar kedua negara," ujar Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.
Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto: Uni Emirat Arab Siap Dukung Indonesia Wujudkan Energi Bersih
Sebagaimana diketahui, pertemuan pejabat kedua negara tersebut menjadi respons terkait kebijakan pemerintahan Presiden Trump yang menerapkan tarif resiprokal 32 persen untuk Indonesia dan masa pemberlakuan mulai 1 Agustus 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas proses negosiasi yang selama ini berjalan konstruktif dengan pihak AS.
Perundingan telah mencapai kemajuan dan kesepakatan-kesepakatan yang mencakup mengenai isu-isu tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi.
Baca Juga: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Dorong Percepatan Penyelesaian IEU-CEPA dengan Prancis
Adapun sesuai dengan Surat dari Presiden Trump dimaksud, Indonesia dan AS sepakat untuk mengintensifkan kembali perundingan tarif dalam tiga minggu ke depan sampai menjelang tanggal pemberlakuan 1 Agustus 2025. Hal ini untuk memastikan hasil terbaik bagi kedua belah pihak.
“Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progres perundingan. Kita akan mengoptimalkan waktu dalam tiga minggu ke depan, untuk secara intensif merundingkan lebih lanjut dan menuntaskan perundingan tarif ini dengan prinsip yang saling menguntungkan,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, Menko menuturkan perundingan kali ini berjalan sangat baik dan konstruktif, sama dengan beberapa perundingan sebelumnya, dengan memberikan ruang untuk membuat kesepakatan lebih lanjut, baik yang terkait dengan besaran tarif resiprokal maupun tawaran yang disampaikan Indonesia.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Dipimpin Airlangga Hartarto Temui USTR Guna Lanjutkan Negosiasi Tarif AS
Dirinya juga menegaskan kembali bahwa hubungan Indonesia dan AS selama ini sudah terjalin sangat baik dan akan terus diperkuat.
“Kita ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Beberapa hari lalu, perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang energi dan pertanian telah menandatangani MoU dengan perusahaan-perusahaan dan Asosiasi Usaha AS untuk pembelian produk unggulan AS dan mendorong peningkatan investasi,” lanjut Menko Airlangga.
Indonesia dan AS juga melihat potensi besar untuk memperluas kembali kerja sama di sektor strategis seperti mineral kritis (critical minerals).
“Pihak AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk mendorong kemitraan di bidang critical minerals. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, mangan, kobalt, dan tembaga. Kita perlu mengoptimalkan potensi kerjasama dan investasi dalam pengolahan critical minerals tersebut bersama-sama,” ungkap dia.
Pihak Indonesia dan AS telah sepakat untuk mengoptimalkan waktu beberapa minggu ke depan, untuk secara intensif melanjutkan proses perundingan kebijakan tarif resiprokal dengan saling menghormati penawaran dan permintaan dari masing-masing pihak.
Langkah semacam ini, lanjut Airlangga penting untuk menjadi dasar dalam menetapkan kebijakan tarif resiprokal dan memperkuat kerjasama perdagangan dan investasi antar kedua negara. Kedua pihak yakin bahwa kerjasama dan kesepakatan ini akan mampu memberikan manfaat positif dan konkret bagi perekonomian kedua negara.
Baca Juga: Negosiasi Tarif Resiprokal AS-Indonesia, Erick Thohir Serahkan Hasil ke Tim Airlangga Hartarto
Turut hadir mendampingi Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut di antaranya yakni Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Bilateral Irwan Sinaga.***