DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Pertamina di Simpang Jalan, Antara Aramco dan Petrobras

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

* Diversifikasi agresif: LNG, petrokimia, carbon capture

* Laporan keuangan terbuka dan diaudit global

Aramco bukan hanya penyumbang kas negara, tapi penggerak Saudi Vision 2030—transisi menuju ekonomi digital, diversifikasi energi, dan post-oil economy.

Baca Juga: ANALISIS: Pertamina Patra Niaga, Kasus Pertamax Oplosan dan Krisis Kepercayaan

Sebaliknya, Petrobras adalah kisah tragis demokrasi tanpa integritas:

* Skandal Lava Jato (2014) menguak korupsi politik-terstruktur

* Proyek fiktif, suap, mark-up—nilai saham ambruk 80%

Baca Juga: Inilah Pengantar Buku Imam Qalyubi “Analisis Semiotik, Linguistik dan Intertekstualitas Terhadap 15 Puisi Esai Denny JA”

* Denda internasional US$2,95 miliar

* Reputasi hancur di mata pasar dan publik

Di Petrobras, direksi ditentukan oleh tarik-ulur partai politik, bukan kompetensi profesional. Demokrasi tak menjamin tata kelola bila moral publik dan politik ikut rusak.

Baca Juga: Analisis Denny JA: Setelah Amerika Serikat Menjatuhkan Bom ke Iran

-000-

Halaman:

Berita Terkait