DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Mesiu dan Perang dari Ladang Minyak

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Kapal perang menjadi lebih cepat, lebih ringan, dan—ironisnya—lebih haus akan sumber daya dari luar negeri.

Maka mulailah kolonialisme energi:

• Inggris menduduki Mesopotamia dan Persia untuk melindungi sumur minyaknya.

Baca Juga: Riset LSI Denny JA: Publik Berharap Prabowo Subianto Jadi Bapak Pemberantasan Korupsi di Indonesia

• Amerika Serikat, lewat Standard Oil, mulai memasok energi bagi Sekutu.

Perang Dunia II mengulang motif yang sama dalam nada yang lebih keras:

• Jepang menyerang Pearl Harbor sebagai balasan atas embargo minyak oleh AS.

Baca Juga: Tahlilan, Merajut Doa Bersama Anak Yatim di Markas LSI Denny JA

• Hitler meluncurkan Operasi Barbarossa, berharap menaklukkan ladang minyak Baku.

Kita diajari bahwa perang dimulai karena nasionalisme. Tapi sesungguhnya, ia dipetakan di ruang-ruang perencanaan energi. Di sana, peta ideologi berubah menjadi peta logistik.

-000-

Baca Juga: Pengantar Buku Riset Internasional LSI Denny JA: Menentukan Kemajuan Negara Melalui Indeks Tata Kelola Pemerintahan

Perang Teluk: Drum Minyak di Balik Mortir

Halaman:

Berita Terkait