DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Darah Negara Minyak

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Tapi Norwegia—yang juga petrostate—justru menjadi salah satu negara dengan indeks pembangunan manusia tertinggi di dunia.

Apa yang membedakan mereka?

Untuk menjawabnya, kita harus menelusuri jejak sejarah.

Baca Juga: Catatan Hamri Manoppo: Denny JA dan Peluang Nobel Sastra, Dari Puisi Esai Menuju Pengakuan Global

-000-

Sejarah Tak Pernah Netral: Dari Kudeta hingga Kemiskinan

Kutukan minyak telah tertulis dalam lembar-lembar sejarah modern:

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Sejarah tak Menceritakan yang Sebenarnya

• Iran, 1951: PM Mohammad Mossadegh menasionalisasi industri minyak. Inggris dan Amerika murka. 

CIA merancang kudeta. Iran jatuh ke tangan Shah, lalu meledak menjadi Revolusi Islam.

• Venezuela, 1970-an: Negeri ini dijuluki “Saudi-nya Amerika Latin” karena ledakan ekspor migas. 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ujung Perang Israel Lawan Iran, Perang Tak Henti atau Solusi Dua Negara?

Tapi ia lupa menanam fondasi industri non-migas. Ketika harga jatuh, negara ambruk.

Halaman:

Berita Terkait