DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Darah Negara Minyak

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Minyak, Bisnis dan Politik (2)

Ketika Anggaran dan Kekuasaan Bergantung pada Sumur Minyak

ORBITINDONESIA.COM - Maracaibo, 2019.

Baca Juga: Catatan Hamri Manoppo: Denny JA dan Peluang Nobel Sastra, Dari Puisi Esai Menuju Pengakuan Global

Pada suatu malam kelam, kota terbesar di negara bagian Zulia, Venezuela, tenggelam dalam gelap gulita. 

Tak ada cahaya dari lampu jalan, tak ada dengung kulkas, tak ada nyala televisi di ruang tamu. Kota yang dulu dijuluki Mutiara Minyak Karibia itu seperti kembali ke abad lampau.

Di tengah bayang-bayang panjang dan aroma krisis, seorang ibu muda mendorong anaknya yang demam tinggi ke rumah sakit. 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Sejarah tak Menceritakan yang Sebenarnya

Bukan dengan mobil—karena tidak ada bensin—tetapi dengan gerobak kayu.

Di rumah sakit pun tak tersedia oksigen. Tak ada dokter. Dan ironinya—tak ada listrik, di negeri dengan cadangan minyak terbesar di dunia.

Pertanyaan pun menggantung: Bagaimana mungkin sebuah negeri yang pernah menjadi raksasa energi dunia justru kolaps karena energi itu sendiri?

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ujung Perang Israel Lawan Iran, Perang Tak Henti atau Solusi Dua Negara?

Di titik inilah, kita perlu bercermin. Apa yang bisa Indonesia pelajari dari tragedi negara-negara kaya minyak yang justru tumbang karena berkahnya sendiri?

Halaman:

Berita Terkait