DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Darah Negara Minyak

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Seperti dewa Romawi Janus, minyak memang bermuka dua. Satu menjanjikan kemakmuran, satu lagi membawa kutukan yang melumpuhkan institusi dari dalam.

-000-

Petrostate: Negara yang Dihisap oleh Sumurnya Sendiri

Baca Juga: Catatan Hamri Manoppo: Denny JA dan Peluang Nobel Sastra, Dari Puisi Esai Menuju Pengakuan Global

Dalam kajian ekonomi-politik, sebuah petrostate adalah negara yang anggarannya sangat bergantung pada ekspor minyak dan gas. 

Batas kasarnya: lebih dari 45% pendapatan negara berasal dari sektor ini.

Apa konsekuensinya?

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Sejarah tak Menceritakan yang Sebenarnya

• Negara tidak hidup dari pajak rakyat, melainkan dari royalti dan ekspor minyak.

• Demokrasi melemah karena penguasa tak lagi bergantung pada suara pemilih.

• Ketahanan ekonomi menjadi rapuh karena sangat bergantung pada harga global yang berubah-ubah.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ujung Perang Israel Lawan Iran, Perang Tak Henti atau Solusi Dua Negara?

Data IMF mencatat: Venezuela, Nigeria, Libya, bahkan Rusia, pernah mengalami krisis fiskal parah ketika harga minyak jatuh drastis. 

Halaman:

Berita Terkait