Gunawan Trihantoro: Blora Menyulam Asa Lewat Sekolah Rakyat
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Sabtu, 05 Juli 2025 10:45 WIB

Oleh Gunawan Trihantoro*
ORBITINDONESIA.COM - Blora kembali menunjukkan daya juang dan visi kolektif melalui pembangunan Sekolah Rakyat yang progresif, setelah 88 persen proyek selesai dan siap diluncurkan pada 10 Juli 2025. Ini bukan sekadar bangunan; ini wujud semangat melahirkan kesempatan merata bagi generasi muda daerah.
Renovasi eks SDN 4 Balun Cepu menjadi Sekolah Rakyat bukan proyek dadakan, melainkan strategi transformasi aset terbengkalai menjadi wadah pendidikan berkualitas. Hal ini selaras dengan semangat inklusif, menghadirkan ruang belajar, asrama, ruang ibadah, laboratorium, perpustakaan, hingga sarana UKS.
Pilihan lokasi yang strategis, hanya 200 m dari terminal dan lima menit dari stasiun Cepu, menunjukkan pendekatan perencanaan cerdas yang menempatkan akses dan kemudahan di depan. Bupati Arief Rohman dan Pemkab Blora berhasil meretas kendala geografis demi pemerataan akses.
Sumber anggaran senilai Rp 322 miliar untuk 65 sekolah di 24 provinsi, termasuk Blora, menandai sinergi apik lintas kementerian; PUPR, Kemensos, dan Pemkab. Ini memperlihatkan keberpihakan nyata pada pendidikan rakyat.
Pendekatan edukatif dan solutif ini juga mencakup sosialisasi dan peningkatan kapasitas calon siswa dan tenaga pendidik. Proses pendaftaran 50 siswa dari keluarga pra-sejahtera dan pematangan SDM membuktikan bahwa program ini tak hanya berbicara bangunan, tapi juga kualitas pendidikan jangka panjang.
Baca Juga: Mensos Saifullah Yusuf: Empat Sekolah Rakyat Beroperasi di Sumatra Utara Tahun Ini
Sekolah Rakyat hadir sebagai jawaban konkret atas tantangan ketimpangan akses dan fasilitas pendidikan. Dengan fasilitas lengkap dan model boarding school, program ini mendekatkan mimpi anak-anak dari keluarga tidak mampu menuju jenjang SMA setara.
Tekad menuntaskan pembangunan pada 8 Juli dan launching pada 10 Juli memberikan waktu yang cukup untuk uji kualitas fasilitas sebelum siswa masuk tahun ajaran baru. Ini adalah tanda profesionalitas dan komitmen tinggi dalam penyelenggaraan program publik.
Bupati Arief Rohman telah menunjukkan kepemimpinan progresif, responsif, dan visioner. Dengan merevitalisasi aset daerah dan memaksimalkan kemitraan pusat‑daerah, ia membuktikan bahwa politik identitas bisa hadir dalam karya nyata dan berkelanjutan.
Proyek Sekolah Rakyat menjadi katalis sosial, menciptakan efek domino, yakni peningkatan literasi, pengurangan angka putus sekolah, hingga pemberdayaan ekonomi lokal. Lingkungan yang asrama dan kolektif dapat membentuk karakter, disiplin, serta kebersamaan antarsiswa.