Inilah Sejjil, Peluru Kendali Iran Berdaya Jelajah 2000 Kilometer yang Meluluhlantahkan Israel: Ada Teknologi China
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 21 Juni 2025 06:10 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan peluru kendali Sejjjil yang kemudian meluluhlantahkan kota Tel Aviv dan Haifa di Israel dalam operasi militer gelombang ke-12 dalam rangkaian True Promise 3.
“Gelombang ke-12 Operation True Promise 3 telah dimulai, dengan peluncuran Sejjil dua tahap yang sangat berat dan memiliki jangkauan jauh,” demikian laporan Kantor Berita Iran IRNA.
Target utama peluncuran Sejjil adalah Markas Besar Komando Pusat Tentara Israel untuk Komunikasi, Kontrol, dan Intelijen (C4I), yang letaknya berdekatan dengan rumah sakit militer Soroka Medical Center di Beersheba.
Baca Juga: Dubes Mohammad Boroujerdi: Iran Siap Bantu Proses Evakuasi Warga Negara Indonesia
Serangan tersebut membuat ketegangan antara Iran dan Israel semakin meningkat yang memicu Netanyahu untuk kembali membalas serangan Iran.
Inilah fakta tentang Sejjil
1. Spesifikasi
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ujung Perang Israel Lawan Iran, Perang Tak Henti atau Solusi Dua Negara?
Sejjil ialah peluru kendali balistik jarak menengah dua tahap berbahan bakar padat yang dirancang dan diproduksi sendiri oleh Iran.
Memiliki nama lain Ashoura, Sejjil memiliki panjang 18 meter, diameter 1,25 meter, dengan berat total saat peluncuran 23.600 kilogram.
Digunakan sejak 2012, Sejjil dapat membawa hulu ledak tunggal sekitar 700 dengan jangkauan hingga 2000 kilometer.
Baca Juga: IAEA: Fasilitas Nuklir Iran di Natanz dan Isfahan Rusak Serius, Tapi Situs Fordow Aman
Sejiil ini akan membawa hulu ledak tinggi sampai Iran memperoleh hulu ledak nuklir.
2. Pengembangan Sejjil
Sejjil diperkirakan mulai dikembangkan pada akhir 1990-an, yang merupakan hasil pengembangan dari peluru kendali Iran sebelumnya, terutama Zelzal (SRBM).
Baca Juga: Hikmahanto Juwana: Amerika Serikat Manfaatkan Israel untuk Serang Iran
Meskipun memiliki ukuran, berat, dan jangkauan yang serupa dengan varian peluru kendali lainnya seperti Shahab 3, pemakaian bahan bakar padat adalah peningkatan besar dibandingkan desain Shahab.
Bahan bakar padat Sejjil adalah hasil kemajuan teknologi propelan yang dicapai bersamaan dengan program Zelzal pada 1990-an, yang diyakini mendapat bantuan teknologi dari China.
Bahan bakar padat dipilih karena memiliki waktu peluncuran yang lebih cepat, sehingga kemungkinan rudal akan hancur saat proses peluncuran akan menjadi jauh lebih kecil.Namun, si sisi lain, rudal berbahan bakar padat memiliki karakteristik kinerja tertentu yang membuatnya lebih sulit untuk diarahkan dan dikendalikan.
Baca Juga: Iran Berencana Gugat Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi
3. Sejarah operasional
Uji coba peluncuran pertama Sejjil dilaksanakan 2008. Dilaporkan terbang sejauh 800 kilometer. Peluncuran kedua Mei 2009 untuk menguji sistem pemandu dan navigasi yang telah ditingkatkan.
Sejak tahun 2009, telah dilaksanakan empat uji coba penerbangan tambahan, dengan uji coba keenam meluncurkan rudal sejauh sekitar 1.900 kilometer ke arah Samudera Hindia.
Sejjil tidak lagi diuji coba sejak 2012, dan baru pada 2021 kembali diluncurkan sebagai bagian dari latihan militer “Great Prophet”. ***