DECEMBER 9, 2022
Internasional

IAEA: Fasilitas Nuklir Iran di Natanz dan Isfahan Rusak Serius, Tapi Situs Fordow Aman

image
Ilustrasi - Fasilitas nuklir Iran. (ANTARA/Anadolu/py/am)

ORBITINDONESIA.COM - Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengungkapkan bahwa operasi militer Israel telah menyebabkan kerusakan serius di fasilitas nuklir Iran di Natanz dan Isfahan, sedangkan situs nuklir Fordow belum terdampak.

"Sejak awal operasi, telah terjadi sejumlah serangan. Pertama, fasilitas penting di Natanz terkena serangan hebat, dengan seluruh aula pengayaan di atas tanah hancur total," kata Grossi kepada Bloomberg.

"Selain itu, gardu listrik dan infrastruktur daya di fasilitas besar ini juga dihancurkan, yang berdampak langsung pada fasilitas pengayaan bawah tanah yang sangat vital," kata Grossi menambahkan.

Baca Juga: Imam Mahdi vs Messiah: Akar Ideologis Permusuhan Iran dan Israel

Grossi menambahkan bahwa kompleks nuklir di Isfahan juga “berulang kali diserang, dengan beberapa bangunan terdampak.”

"Satu-satunya fasilitas yang tampaknya belum mengalami kerusakan serupa sejauh ini adalah Fordow, yang merupakan lokasi sangat penting dengan bagian paling sensitif berada jauh di bawah tanah, tersembunyi di dalam pegunungan," tambah Grossi.

Iran menegaskan bahwa program nuklirnya tidak memiliki dimensi militer. Grossi menekankan bahwa IAEA belum menemukan bukti konkret bahwa Iran sedang menjalankan program senjata nuklir aktif.

Baca Juga: Dubes Iran Mohammad Boroujerdi: Serangan Zionis Israel Ancaman Serius Bagi Keamanan Internasional

Penilaian intelijen Amerika Serikat juga menyimpulkan bahwa Iran tidak secara aktif mengejar pembuatan senjata nuklir, sebagaimana dilaporkan CNN pada Selasa 17 Juni 2025, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Mantan Duta Besar Inggris untuk Uzbekistan sekaligus aktivis hak asasi manusia, Craig Murray, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Iran telah menunjukkan sikap "sangat bertanggung jawab dan sabar" selama beberapa tahun terakhir, meskipun menghadapi berbagai tindakan dari Israel.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan operasi besar-besaran bertajuk Rising Lion pada Jumat 13 Juni 2025 dini hari, dengan menargetkan situs militer dan fasilitas program nuklir Iran.

Baca Juga: Dubes Mohammad Boroujerdi: Iran Siap Bantu Proses Evakuasi Warga Negara Indonesia

Angkatan udara Israel melancarkan beberapa gelombang serangan udara ke berbagai wilayah Iran, termasuk ibu kota Teheran. Sejumlah pejabat militer senior Iran, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata, beberapa komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), serta sejumlah ilmuwan nuklir gugur akibat serangan tersebut.

Halaman:
Sumber: Sputnik-OANA

Berita Terkait