DECEMBER 9, 2022
Buku

Morgan Housel "Psychology of Money": Belajar Memahami Uang dan Diri Sendiri

image

ORBITINDONESIA.COM - Banyak dari kita mengira bahwa urusan uang hanyalah soal logika, matematika, dan rumus keuangan. Tapi buku The Psychology of Money karya Morgan Housel hadir dengan sudut pandang berbeda—dan justru sangat menyentuh realitas manusia.

Housel menegaskan bahwa dalam mengelola uang, yang paling dominan bukanlah kecerdasan finansial, tapi perilaku. Dan perilaku itu, nyatanya, sering kali tidak rasional.

Dengan gaya bertutur yang sederhana namun sarat makna, Housel menyajikan 19 bab pendek yang setiap babnya adalah pelajaran penting soal bagaimana kita berhubungan dengan uang.

Baca Juga: The Lost Art of Scripture, Seni Membaca Kitab Suci yang Merupakan Karya Terbaru Karen Armstrong

Ia tidak memberi rumus cepat jadi kaya, tapi justru membongkar cara berpikir kita yang kadang keliru dalam menilai kesuksesan finansial. Ia membawa pembaca untuk merenung, bukan hanya menghitung.

Salah satu bagian paling kuat dari buku ini adalah penekanan pada “cukup” (enough). Housel menunjukkan bahwa banyak orang gagal secara finansial bukan karena mereka tidak menghasilkan cukup uang, tapi karena mereka tidak pernah merasa cukup.

Dorongan untuk terus “naik level” sosial, membandingkan diri dengan orang lain, dan mengejar status tanpa batas sering kali menjadi jebakan yang justru membawa pada kehancuran, bukan kebebasan finansial.

Baca Juga: Buku Malcolm Gladwell, Outliers: The Story of Success, Kesuksesan Bukan Sekadar Soal Kerja Keras

Ia juga menyoroti bahwa pengalaman hidup sangat memengaruhi cara seseorang memperlakukan uang.

Dua orang bisa mengambil keputusan keuangan yang sangat berbeda, meski mendapatkan informasi yang sama—karena latar belakang, trauma masa kecil, atau kondisi sosial yang membentuk kebiasaan mereka. Inilah mengapa, kata Housel, jangan terlalu cepat menilai keputusan finansial orang lain.

Salah satu kekuatan utama buku ini adalah bagaimana Housel memanusiakan uang. Ia menulis dengan gaya yang bersahabat, tidak teknis, dan penuh kisah nyata yang menyentuh.

Baca Juga: Habib Hussein Ja'far Al Hadar, "Tuhan Ada di Hatimu": Menemukan Spiritualitas yang Dekat dan Relevan

Misalnya, ia menceritakan tentang seorang petugas kebersihan yang meninggal dunia dengan warisan jutaan dolar karena kebiasaannya yang hemat dan konsisten berinvestasi, sementara di sisi lain, ada selebritas yang bangkrut karena gaya hidup dan keputusan impulsif.

Halaman:

Berita Terkait