The Lost Art of Scripture, Seni Membaca Kitab Suci yang Merupakan Karya Terbaru Karen Armstrong
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 26 April 2024 05:48 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Karen Armstrong kembali menghadirkan buku yang dahsyat. Buku berjudul The Lost Art of Scripture atau seni membaca kitab suci ini sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh penerbit Mizan.
Terbitnya buku terjemahan setebal 692 halaman ini mengangkat pertanyaan, bagaimana agar kitab suci tetap relevan pada zaman sekarang? Pertanyaan ini penting diajukan ketika kitab suci seolah-olah semakin terpinggirkan, sering digunakan untuk menjustifikasi kekerasan dan fundamentalisme, alih-alih sebagai sumber pencerahan rohani.
Pada masa lalu, kitab suci telah membantu manusia mentransendensi ikatan material dan duniawi, menghubungkan manusia dengan yang ilahi.
Baca Juga: Hendrajit: Pesan Terakhir Franz Kafka pada Sahabatnya Max Brod Tentang Pemusnahan Buku Karyanya
Kini, ketika pendidikan modern semakin cenderung pada sisi rasionalitas, logika dan analisis, pembacaan kitab suci pun semakin kering dan kehilangan keindahannya.
Di dalam buku ini, Karen Armstrong mengkaji peran dan posisi kitab suci di dunia masa kini. Ditopang oleh argumen penting dari psikologi dan neurofisika, Armstrong menganjurkan integrasi belahan otak kiri dan kanan dalam membaca kitab suci, agar bunyi kitab suci kembali terdengar seperti musik yang menggetarkan jiwa.
“Dimensi sakral telah hilang dari kehidupan modern kita. Sehingga arti penting agama pun meredup. Untung ada Karen Armstrong yang mengabdikan hampir seluruh hidupnya untuk mengerti makna agama-agama untuk kita. Melalui buku-buku Karen Armstrong, kita menemukan kembali sosok Yang Sakral, yang bisa menjadi kunci pembuka mendapatkan kembali makna agama-agama itu," komentar Budhy Munawar-Rachman, dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.
Baca Juga: Buku Alam Semesta Sebelum Adam Alaihissalam, Karya Unik Ali Muhammad Ash-Shallabi
“Karen Amstrong menelusuri perjalanan keberagamaan manusia yang beragam dan menceritakan bagaimana kitab suci muncul dan berperan dalam berbagai peradaban berbeda," tulis Muhamad Ali, Associate Professor, Religious Studies Department, University of California, AS.
"Kitab suci bukan hanya teks tertulis, tapi lebih merupakan tradisi lisan dalam suara dan keheningan, yang terungkap dan yang tak terungkap; tidak hanya mengajak pikiran agar lebih hidup dalam rasa dan spiritualitas, bukan menginspirasi ketegangan dan kekerasan antar-kelompok, tapi justru lebih mengilhami cinta kasih bahkan kepada orang asing dan musuh," lanjut Muhamad Ali.
Ini adalah buku Karen Armstrong yang paling penting bagi masa sekarang ini. Pembaca akan mengamini apa yang dia sampaikan di buku ini, bahwa sebagian besar orang sekarang membaca kitab suci demi memvalidasi pandangan mereka, bukannya benar-benar mencari kebenaran sejati. Ini sebuah buku yang akan menjadi referensi klasik dan relevan dalam sejarah perkembangan agama.
Baca Juga: Ketika Sutradara Garin Nugroho Menulis Buku tentang Pemilu, Politik dan Pendidikan Warga Negara
Seperti dalam karya-karya Armstrong sebelumnya, yang membahas tentang sejarah agama-agama dunia dengan dukungan riset dan fakta yang memukau, cakupan pengetahuan yang dibahas dalam buku ini benar-benar mengesankan.