DECEMBER 9, 2022
Internasional

KTT G7 Diawali dengan Munculnya Perbedaan Pandangan di antara Para Pemimpin

image
KTT G7 di Kananaskis, Provinsi Alberta, Kanada (Foto: Youtube)

ORBITINDONESIA.COM -- Para pemimpin Kelompok Tujuh (Group of Seven/G7) pada Senin, 16 Juni 2025 melangsungkan pertemuan di hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung selama dua hari di Kananaskis, Provinsi Alberta, Kanada, yang langsung diwarnai oleh munculnya sejumlah perbedaan pandangan.

Menurut CNN, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak berniat untuk menandatangani sebuah pernyataan gabungan yang menyerukan deeskalasi antara Israel dan Iran.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa António Costa mengadakan sebuah konferensi pers pada Minggu, 15 Juni 2025 malam waktu setempat yang mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.

Baca Juga: Josua Pardede dari Permata Bank: Rupiah Melemah Dipengaruhi Ketidakpastian Arah Kebijakan Tarif Trump

Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, dan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer juga berharap dapat merampungkan sebuah konsensus di antara para pemimpin mengenai situasi di Timur Tengah.

Menurut laporan itu, keputusan Trump untuk tidak menandatangani pernyataan tersebut menimbulkan perpecahan dengan para mitra setaranya, meskipun seorang pejabat senior Kanada mengatakan bahwa para pemimpin Eropa masih terus berusaha agar konsensus dapat tercapai.

Sementara itu, isu-isu perdagangan akan menjadi topik utama dalam pembahasan dengan Trump, dan para pengamat tengah mencermati apakah dia akan melunakkan keputusannya.

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump: Iran "Mungkin Punya Kesempatan Lain" untuk Kesepakatan Nuklir

Setelah bertemu dengan PM Kanada Mark Carney, Trump ditanya apa yang menjadi kendala dalam mencapai kesepakatan perdagangan dan keamanan dengan Kanada.

Dia menjawab bahwa ini bukan masalah kesepakatan yang terhambat, melainkan karena adanya "konsep yang berbeda." "Saya memiliki konsep tarif dan Mark memiliki konsep yang berbeda," ujar Trump. "Kita akan lihat apakah kita bisa mencapai kesepakatan hari ini."

"Saya rasa Mark memiliki ide yang lebih kompleks, tetapi juga sangat bagus. Kami akan meninjau keduanya dan kita akan lihat apa yang akan kami lakukan," ujar Trump.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Peringatkan Trump tentang Dampak Serangan Israel ke Iran

Trump juga menyebut bahwa keputusan mengeluarkan Rusia dari meja pertemuan Kelompok Delapan (Group of Eight/G8) merupakan sebuah kesalahan, sehingga membuat kelompok tersebut menjadi G7 seperti saat ini.

Dia menambahkan bahwa perang di Ukraina tidak akan terjadi jika Rusia tidak dikeluarkan dari kelompok itu.

Pada Minggu, KTT G7 mengumumkan agenda yang lebih singkat, dengan fokus utama pada diskusi tentang keamanan energi dan ekonomi global.

Baca Juga: Presiden Donald Trump: Ada Kemungkinan AS Bisa Terlibat dalam Konflik Israel - Iran

Semula dijadwalkan dimulai pada akhir pekan, pertemuan tersebut dipersingkat menjadi dua hari dan secara resmi dimulai pada Senin. G7 merupakan blok informal yang terdiri dari tujuh negara maju di dunia, yaitu Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, AS, serta Uni Eropa.***

Halaman:
Sumber: Xinhua

Berita Terkait